JAKARTA. APRIL Grup telah menetapkan status Waspada Kebakaran pada seluruh konsesi hutan tanamannya yang berada di Riau mulai 1 Juli mendatang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran atas sumber bahan baku di area konservasi yang dikelola perusahaan. Managing Director APRIL Group Indonesia Operations Tony Wenas mengatakan, peningkatan penetapan status waspada kebakaran ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan semua pihak yang berada di wilayah operasi perusahaan dalam menghadapi musim kemarau. Oleh karena itu, perusahaan milik taipan Sukanto Tanoto ini melakukan patroli dan bekerjasama dengan masyarakat untuk pencegahan kebakaran. Hal itu akan memastikan kewaspadaan di tingkat tinggi dan pemadaman bisa langsung dilakukan jika muncul api di dalam atau di sekitar konsesi. APRIL Group telah menginvestasikan lebih dari US$ 6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran. Selain itu, APRIL Group juga sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA). Masyarakat juga bisa melaporkan munculnya api ke pos pengaduan 24 jam ke hotline yang tersambung dengan perusahaan. Tony menegaskan, pencegahan adalah perhatian utama dalam manajemen pengendalian kebakaran. "Selama dua tahun terakhir dalan catatan kami, munculnya api jelas dikarenakan oleh manusia dengan tujuan membuka lahan untuk berkebun," katanya pada hari ini (29/6) dalam keterangan tertulis yang diterima. Langkah preventif lain yang dilakukan perusahaan adalah melalui pendekatan dengan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Penetapan status Rawan Kebakaran menjadi sinyal bagi seluruh karyawan dan masyarakat di sekitar untuk mewaspadai munculnya api di area sekitar. Rambu peringatan akan dipasang untuk menginformasikan agar masyarakat tidak menyalakan api di tempat terbuka. Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan masyarakat dan mengembangkan inisiatif seperti Desa Bebas Kebakaran. Program untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam pengendalian kebakaran. Lewat progran itu masyarakat setempat disediakan berbagai peralatan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian kebakaran. Masyarakat juga dibukakan akses untuk sistem pertanian berkelanjutan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
APRIL Grup waspada kebakaran mulai 1 Juli 2015
JAKARTA. APRIL Grup telah menetapkan status Waspada Kebakaran pada seluruh konsesi hutan tanamannya yang berada di Riau mulai 1 Juli mendatang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran atas sumber bahan baku di area konservasi yang dikelola perusahaan. Managing Director APRIL Group Indonesia Operations Tony Wenas mengatakan, peningkatan penetapan status waspada kebakaran ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan semua pihak yang berada di wilayah operasi perusahaan dalam menghadapi musim kemarau. Oleh karena itu, perusahaan milik taipan Sukanto Tanoto ini melakukan patroli dan bekerjasama dengan masyarakat untuk pencegahan kebakaran. Hal itu akan memastikan kewaspadaan di tingkat tinggi dan pemadaman bisa langsung dilakukan jika muncul api di dalam atau di sekitar konsesi. APRIL Group telah menginvestasikan lebih dari US$ 6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran. Selain itu, APRIL Group juga sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA). Masyarakat juga bisa melaporkan munculnya api ke pos pengaduan 24 jam ke hotline yang tersambung dengan perusahaan. Tony menegaskan, pencegahan adalah perhatian utama dalam manajemen pengendalian kebakaran. "Selama dua tahun terakhir dalan catatan kami, munculnya api jelas dikarenakan oleh manusia dengan tujuan membuka lahan untuk berkebun," katanya pada hari ini (29/6) dalam keterangan tertulis yang diterima. Langkah preventif lain yang dilakukan perusahaan adalah melalui pendekatan dengan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Penetapan status Rawan Kebakaran menjadi sinyal bagi seluruh karyawan dan masyarakat di sekitar untuk mewaspadai munculnya api di area sekitar. Rambu peringatan akan dipasang untuk menginformasikan agar masyarakat tidak menyalakan api di tempat terbuka. Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan masyarakat dan mengembangkan inisiatif seperti Desa Bebas Kebakaran. Program untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam pengendalian kebakaran. Lewat progran itu masyarakat setempat disediakan berbagai peralatan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian kebakaran. Masyarakat juga dibukakan akses untuk sistem pertanian berkelanjutan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News