JAKARTA. Neraca perdagangan bulan April tahun ini diperkirakan bakal tertekan. Aktivitas impor pada Mei-Juni diperkirakan bakal sedikit naik. Naiknya volume impor ini untuk mengantisipasi naiknya permintaan produk konsumsi dan bahan baku yang belum mampu dipenuhi domestik. Ryan Kiryanto, Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) menilai, kenaikan impor itu untuk mengantisipasi permintaan tinggi jelang puasa dan hari raya Lebaran. Akibatnya, hal ini bakal menekan neraca dagang April 2015. Ryan memperkirakan, surplus neraca dagang April bisa menyempit jadi US$ 350 juta. Nilai ini menyusut tajam dari surplus neraca dagang bulan Maret yang mencapai US$ 1,13 miliar. Ekspor pada bulan Maret tercatat US$ 13,71 miliar, sementara impornya senilai US$ 12,58 miliar.
April, surplus neraca dagang diproyeksikan turun
JAKARTA. Neraca perdagangan bulan April tahun ini diperkirakan bakal tertekan. Aktivitas impor pada Mei-Juni diperkirakan bakal sedikit naik. Naiknya volume impor ini untuk mengantisipasi naiknya permintaan produk konsumsi dan bahan baku yang belum mampu dipenuhi domestik. Ryan Kiryanto, Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) menilai, kenaikan impor itu untuk mengantisipasi permintaan tinggi jelang puasa dan hari raya Lebaran. Akibatnya, hal ini bakal menekan neraca dagang April 2015. Ryan memperkirakan, surplus neraca dagang April bisa menyempit jadi US$ 350 juta. Nilai ini menyusut tajam dari surplus neraca dagang bulan Maret yang mencapai US$ 1,13 miliar. Ekspor pada bulan Maret tercatat US$ 13,71 miliar, sementara impornya senilai US$ 12,58 miliar.