KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku tahun ini masih akan menjadi tahun yang sulit bagi pengusaha ritel. Iklim politik yang panas serta belum pulihnya daya beli masyarakat masih menjadi faktor penghambat pertumbuhan sektor ritel. Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, kendati situasi tengah sulit, namun asosiasi optimistis kinerja ritel masih akan bertumbuh. Pasalnya, ekspansi anggota Aprindo juga terus berlangsung dengan masih banyaknya penambahan gerai yang dilakukan. Selain faktor politik yang panas, para peritel juga masih mengalami tekanan dari global mulai dari perang dagang hingga nilai tukar kurs. Selain itu, dari dalam negeri suku bunga tetap di level 6% dan problema daya beli yang belum pulih turut menekan “Masih jadi tahun yang sulit lah, banyak faktor yang menentukan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).
Aprindo akui pertumbuhan industri ritel terhambat kondisi politik yang memanas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku tahun ini masih akan menjadi tahun yang sulit bagi pengusaha ritel. Iklim politik yang panas serta belum pulihnya daya beli masyarakat masih menjadi faktor penghambat pertumbuhan sektor ritel. Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, kendati situasi tengah sulit, namun asosiasi optimistis kinerja ritel masih akan bertumbuh. Pasalnya, ekspansi anggota Aprindo juga terus berlangsung dengan masih banyaknya penambahan gerai yang dilakukan. Selain faktor politik yang panas, para peritel juga masih mengalami tekanan dari global mulai dari perang dagang hingga nilai tukar kurs. Selain itu, dari dalam negeri suku bunga tetap di level 6% dan problema daya beli yang belum pulih turut menekan “Masih jadi tahun yang sulit lah, banyak faktor yang menentukan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).