KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, emiten ritel terus menggenjot penjualan dengan menambah gerai. Maklum, para pelaku industri ritel tengah menanti musim Natal dan Tahun baru yang bakal menopang pendapatan mereka. Roy N. Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, meski industri ritel sempat melambat, para pemain industri harus menambah gerai dan varian produk agar kinerja bisnis mereka tidak stagnan. "Itu bagian dari tugas peritel," terang Roy kepada KONTAN, beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, Aprindo mencatat pertumbuhan ritel hanya di angka 3,7% pada semester I kemarin. Angka tersebut cukup jauh jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang ada di atas 10%. Sampai akhir tahun nanti, Roy memprediksi pertumbuhan industri ritel akan ada di angka 8% - 9%. Untuk mecapai target tersebut, pihaknya berharap agar pemerintah fokus pada proyek-proyek padat karya, bukan padat modal. "Pemerintah perlu menyerap tenaga kerja dengan mengembangkan industri dalam negeri," imbuhnya. Selain itu, penggunaan dana desa yang tepat dan cepat menurutnya harus diperhatikan karena menyangkut kepentingan masyarakat menengah ke bawah. Meski pertumbuhan industri ritel sempat melambat pada kuartal II kemarin, para pelaku industri ini optimistis sampai akhir tahun nanti bisnis mereka akan membaik. Hal tersebut, salah satunya juga ditopang dari musim Natal dan Tahun baru di kuartal IV ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aprindo optimis ritel tumbuh 9% tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, emiten ritel terus menggenjot penjualan dengan menambah gerai. Maklum, para pelaku industri ritel tengah menanti musim Natal dan Tahun baru yang bakal menopang pendapatan mereka. Roy N. Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, meski industri ritel sempat melambat, para pemain industri harus menambah gerai dan varian produk agar kinerja bisnis mereka tidak stagnan. "Itu bagian dari tugas peritel," terang Roy kepada KONTAN, beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, Aprindo mencatat pertumbuhan ritel hanya di angka 3,7% pada semester I kemarin. Angka tersebut cukup jauh jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang ada di atas 10%. Sampai akhir tahun nanti, Roy memprediksi pertumbuhan industri ritel akan ada di angka 8% - 9%. Untuk mecapai target tersebut, pihaknya berharap agar pemerintah fokus pada proyek-proyek padat karya, bukan padat modal. "Pemerintah perlu menyerap tenaga kerja dengan mengembangkan industri dalam negeri," imbuhnya. Selain itu, penggunaan dana desa yang tepat dan cepat menurutnya harus diperhatikan karena menyangkut kepentingan masyarakat menengah ke bawah. Meski pertumbuhan industri ritel sempat melambat pada kuartal II kemarin, para pelaku industri ini optimistis sampai akhir tahun nanti bisnis mereka akan membaik. Hal tersebut, salah satunya juga ditopang dari musim Natal dan Tahun baru di kuartal IV ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News