Aprindo optimistis transaksi ritel tumbuh 10% di semester II 2019



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) optimis akan terjadi pertumbuhan dalam transaksi ritel di semester II 2019.

“Kami berharap bisa mencapai pertumbuhan sebesar dua digit, yaitu 10%. Karena tahun lalu terjadi pertumbuhan sebesar 9% di angka Rp 235 triliun, tahun ini kita targetkan sekitar Rp 258 triliun.” Ujar Ketua Umum APRINDO Roy N. Mandey saat ditemui di Gandaria City pada Kamis (11/7).

Menurut Roy, ada empat unsur yang mempengaruhi pertumbuhan transaksi ritel, yaitu unsur politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Roy melihat keempat unsur tersebut terlihat membaik dan cenderung stabil, sehingga mampu mendorong pertumbuhan transaksi ritel di semester II 2019.

“Kita ketahui suasana politik sudah mulai normal, kondisi sudah mulai kondusif. Lalu di ekonomi juga masih baik karena inflasi terjaga, cadangan defisit juga mestinya baik karena ekspor didorong semaksimal mungkin. Unsur sosial juga mulai kondusif, teknologi juga jauh berkembang.” Imbuhnya.

Selain empat unsur tersebut, ada juga unsur momentum, seperti event-event yang melibatkan industri ritel. Sebagai informasi, di semester I 2019 lalu, ada momentum lebaran yang bisa digunakan sebagai katrol transaksi ritel. Namun, angka pertumbuhan di momen lebaran tersebut tidak sesuai ekspektasi.

Roy mengatakan bahwa ia telah menghubungi anggota dan memang pertumbuhan hanya sekitar 25%. Angka tersebut lebih kecil dari angka pertumbuhan di tahun 2018 yang mencapai 35%. Menurutnya, hal itu terjadi karena lebaran 2019 kemarin bersamaan dengan momen pemilihan umum (pemilu).

"Suasana pemilu saat itu membuat masyarakat dari kelas sosial menengah ke atas memilih untuk pergi ke luar negeri. Sehingga konsumsi di tingkat masyarakat itu menurun. Sementara, transaksi di masyarakat kelas sosial mengengah ke bawah masih stabil," jelasnya.

Sementara memasuki semester II 2019, ada momentum yang dilihat Roy sebagai peluang peningkatan transaksi ritel, yaitu adanya Indonesia Great Sale 2019 dan program 100 hari pertama setelah pelantikan presiden dan wakil presiden.

Indonesia Great Sale diharapkan mampu meningkatkan transaksi dan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan Indonesia hingga sebesar 20%. Apalagi, akan ada sebanyak 321 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia yang turut berpartisipasi.

Dalam program belanja tersebut, tidak hanya ada potongan harga, tetapi akan diadakan hiburan dan lomba yang akan menjadi magnet bagi masyarakat. Belum lagi adanya festival kuliner yang akan menyajikan makanan dari seluruh Indonesia. Hal ini dipandang sebagai peluang untuk masyarakat melakukan konsumsi.

Sementara untuk target omzet penjualan pusat perbelanjaan secara nasional dan masing-masing pelaku usaha pada tahun ini, pihaknya mengaku belum bisa mengeluarkan angka pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini