JAKARTA. Banyaknya peritel yang memindahkan gerai atau tokonya di pusat keramaian Jakarta beralih ke wilayah pinggir disinyalir karena adanya kenaikan tarif sewa yang terlalu tinggi. Hal ini disampaikan Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Dirinya menyebut memang untuk wilayah strategis tidak hanya di Jakarta, tarif sewa lahan cenderung lebih mahal. Hal ini berkaitan erat dengan suplay dan demand di wilayah tersebut, namun banyak peritel yang mengeluhkan kenaikan tarif sewa yang terlalu signifikan sehingga terpaksa memindahkan gerainya. "Tergantung supply dan demand, terutama di daerah-daerah strategis memang cenderung meningkat, itu peningkatannya bisa dua hingga tiga kali lipat inflasi ya berkisar 10% lah," ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/7) kemarin.
Aprindo: Tarif sewa lahan strategis naik 10%
JAKARTA. Banyaknya peritel yang memindahkan gerai atau tokonya di pusat keramaian Jakarta beralih ke wilayah pinggir disinyalir karena adanya kenaikan tarif sewa yang terlalu tinggi. Hal ini disampaikan Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Dirinya menyebut memang untuk wilayah strategis tidak hanya di Jakarta, tarif sewa lahan cenderung lebih mahal. Hal ini berkaitan erat dengan suplay dan demand di wilayah tersebut, namun banyak peritel yang mengeluhkan kenaikan tarif sewa yang terlalu signifikan sehingga terpaksa memindahkan gerainya. "Tergantung supply dan demand, terutama di daerah-daerah strategis memang cenderung meningkat, itu peningkatannya bisa dua hingga tiga kali lipat inflasi ya berkisar 10% lah," ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/7) kemarin.