Aprobi Dukung Penanaman Mangrove di Jateng untuk Manfaat Ekonomi dan Lingkungan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) terus menjalankan komitmennya dalam mendampingi masyarakat dalam kegiatan penanaman mangrove di empat desa di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. 

Selain melakukan penanaman, Aprobi juga memberikan bimbingan teknis dan bantuan sarana prasarana pengolahan sumber daya mangrove.

Ketua Bidang Sustainability Aprobi, Rapolo Hutabarat, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan dukungan terhadap target nasional 600.000 hektar penanaman mangrove sesuai dengan Peraturan Presiden No. 120 Tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. 


Penanaman mangrove dilakukan secara bertahap di Desa Mojo, Desa Limbangan, Desa Pesantren, dan Desa Ketapang, dengan luas mencapai 50 hektare, dimulai sejak November 2022.

Baca Juga: Pelindo Gotong Royong Rehabilitasi Mangrove Nasional

Rapolo menegaskan bahwa realisasi penanaman telah mencapai 80% dan diharapkan dapat selesai tahun ini. "Tujuan utama adalah membuat penanaman mangrove di wilayah ini menjadi contoh bagi daerah lain," ujar Rapolo dalam keterangannya, seperti dikutip Selasa (28/11).

Penanaman mangrove di wilayah tersebut tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Aprobi memberikan bantuan sarana dan prasarana serta bimbingan teknis kepada masyarakat untuk mengolah mangrove menjadi produk bernilai tinggi, seperti pewarna alami batik, minuman, dan produk makanan.

Mu'minun, Plt Kepala Dinas Pertanian Pemalang, mengapresiasi komitmen APROBI dan kelompok bakau serta masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia menyatakan terima kasih atas kepedulian APROBI terhadap lingkungan dan berharap kegiatan ini dapat terus berkembang untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.

Baca Juga: Bersama Pemerintah dan Swasta, PTBA Dukung Rehabilitasi Mangrove

Tolani, Ketua Kelompok Pelita Bahari Desa Mojo, menyambut baik bantuan dari Aprobi, terutama dalam penanaman mangrove dan dukungan sarana prasarana. Ia juga mengungkapkan bahwa bimbingan teknis yang diberikan membantu masyarakat untuk mengolah mangrove menjadi produk bernilai tambah, seperti produk batik dan makanan.

Kepala Desa Limbangan, Siswoyo, menyoroti manfaat penanaman mangrove dalam mencegah abrasi di wilayah tambak. Tanpa mangrove, lahan tambak dapat terkikis, berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidup pada budidaya tambak dan pertanian.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2022, Indonesia memiliki potensi mangrove sebesar 793 ribu hektare dengan berbagai pola penanaman, termasuk pola intensif, rumpun berjarak, silvofishery, dan pengayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli