KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) menolak putusan anti dumping Uni Eropa terhadap produk biodiesel Indonesia, Indonesia pun kembali mengekspor produk biodiesel ke Uni Eropa. Meski begitu, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) belum bisa menentukan secara pasti berapa jumlah biodiesel yang bisa diekspor ke Uni Eropa di tahun ini. "Karena kita baru ekspor, kira-kira ekspor biodiesel ke Uni Eropa paling banyak 500.000 kiloliter," ujar Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, Kamis (31/5). Paulus pun mengatakan, realisasi ekspor biodiesel hingga Mei belum bisa didapatkan karena ekspor biodiesel baru saja dimulai. "Triwulan pertama bisa dikatakan masih nol. Namun sebenarnya ada beberapa yang perusahaan yang sudah mengekspor," tambah Paulus.
Aprobi perkirakan ekspor biodiesel ke Uni Eropa bisa 500.000 kiloliter
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) menolak putusan anti dumping Uni Eropa terhadap produk biodiesel Indonesia, Indonesia pun kembali mengekspor produk biodiesel ke Uni Eropa. Meski begitu, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) belum bisa menentukan secara pasti berapa jumlah biodiesel yang bisa diekspor ke Uni Eropa di tahun ini. "Karena kita baru ekspor, kira-kira ekspor biodiesel ke Uni Eropa paling banyak 500.000 kiloliter," ujar Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, Kamis (31/5). Paulus pun mengatakan, realisasi ekspor biodiesel hingga Mei belum bisa didapatkan karena ekspor biodiesel baru saja dimulai. "Triwulan pertama bisa dikatakan masih nol. Namun sebenarnya ada beberapa yang perusahaan yang sudah mengekspor," tambah Paulus.