Aprobi perkirakan ekspor biodiesel ke Uni Eropa bisa 500.000 kiloliter



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) menolak putusan anti dumping Uni Eropa terhadap produk biodiesel Indonesia, Indonesia pun kembali mengekspor produk biodiesel ke Uni Eropa.

Meski begitu, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) belum bisa menentukan secara pasti berapa jumlah biodiesel yang bisa diekspor ke Uni Eropa di tahun ini. "Karena kita baru ekspor, kira-kira ekspor biodiesel ke Uni Eropa paling banyak 500.000 kiloliter," ujar Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, Kamis (31/5).

Paulus pun mengatakan, realisasi ekspor biodiesel hingga Mei belum bisa didapatkan karena ekspor biodiesel baru saja dimulai. "Triwulan pertama bisa dikatakan masih nol. Namun sebenarnya ada beberapa yang perusahaan yang sudah mengekspor," tambah Paulus.


Meski ekspor biodiesel ke Uni Eropa sudah dilakukan, bukan berarti biodiesel Indonesia berhenti menghadapi masalah. Pasalnya, Parlemen Eropa mengusulkan agar Uni Eropa menghentikan penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku biofuel pada 2021.

Untuk memutuskan hal tersebut, akan diadakan trialog antara parlemen, council, dan commission. Menurut Paulus, saat ini Indonesia pun terus berupaya bernegosiasi dengan pihak council.

Paulus membeberkan, selain Eropa, Indonesia tidak memiliki pasar ekspor biodiesel lain saat ini. Meskipun ada, angka ekspornya sangat kecil. Dia bilang, ekspor ke Amerika Serikat pun dihentikan lantaran bea masuk anti dumping (BMAD) yang besar.

Untuk mengatasi masalah BMAD ini, Aprobi bersama dengan Kementerian Perdagangan akan mengadu ke WTO. Paulus bilang, terdapat beberapa proses yang harus dilewati. Tak hanya WTO, Paulus pun membeberkan Indonesia sudah membawa masalah ini ke pengadilan Amerika.

Indonesia pun berencana memperbesar pasar ekspor biodiesel ke China. Pasalnya, pemakaian solar di China sekitar 175 juta kiloliter per tahun. "Memang pasarnya besar. Namun China juga masih menggunakan minyak goreng bekas selama ini. Mereka juga ada kewajiban program biofuel," ujar Paulus.

Tahun ini Aprobi memperkirakan serapan biodiesel dalam negeri mencapai 3,5 juta kiloliter. Paulus bilang, 2,8 juta-3 juta kiloliter ditujukan untuk Public Service Obligation (PSO) sementara 500.000 kiloliter akan diserap untuk non PSO.

Tahun ini, target produksi biodiesel pun diperkirakan akan sebesar 3,5 juta kiloliter, dimana hingga kuartal I tahun ini produksi biodiesel sudah mencapai sekitar 800.000 ton. "Kalau nanti ekspor bisa 500.000 ton maka produksi akan ditambah. Kita masih punya kapasitas produksi yang besar yakni 12 juta kiloliter per tahun," tandas Paulus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati