KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Profesi Nuklir Indonesia (Apronuki) mendukung dimasukkannya energi nuklir ke dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini mengingat nuklir dipandang bakal punya peran penting di masa mendatang. Ketua Apronuki Besar Winarto mengatakan, saat ini terdapat 450 pembangkit daya nuklir (PDN) yang tersebar di 30 negara sejak 50 tahun lalu. PDN tersebut menyumbang 11% kebutuhan listrik dunia tanpa menghasilkan emisi gas CO2 atau karbondioksida. Setiap tahun, PDN juga telah meniadakan 2 giga ton CO2 atau setara 400 juta mobil di jalan raya. “Nuklir juga memiliki tingkat kerapatan energi yang paling tinggi dibandingkan jenis energi lainnya,” imbuh dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Rabu (25/11).
Apronuki usulkan nuklir dibahas dalam RUU energi baru dan terbarukan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Profesi Nuklir Indonesia (Apronuki) mendukung dimasukkannya energi nuklir ke dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini mengingat nuklir dipandang bakal punya peran penting di masa mendatang. Ketua Apronuki Besar Winarto mengatakan, saat ini terdapat 450 pembangkit daya nuklir (PDN) yang tersebar di 30 negara sejak 50 tahun lalu. PDN tersebut menyumbang 11% kebutuhan listrik dunia tanpa menghasilkan emisi gas CO2 atau karbondioksida. Setiap tahun, PDN juga telah meniadakan 2 giga ton CO2 atau setara 400 juta mobil di jalan raya. “Nuklir juga memiliki tingkat kerapatan energi yang paling tinggi dibandingkan jenis energi lainnya,” imbuh dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Rabu (25/11).