KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri serat dan benang masih terus memperjuangkan nasibnya agar bisa bertahan di tengah gempuran impor yang semakin mendesak. Hal tersebut disampaikan oleh Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI). "Banyaknya produk impor yang masuk, membuat industri dalam negeri kewalahan. Bahkan beberapa pabrik harus gulung tikar karena kesulitan bersaing," ucap Ravi Shankar, Ketua Umum APSyFI saat Jurnalist Workshop di Purwakarta. Ravi menambahkan, hampir semua jenis serat dan benang mampu dipenuhi oleh industri dalam negeri kecuali kapas. Bahan dasar kapas masih belum dapat diproduksi di Indonesia sehingga membutuhkan impor dari China.
APSyFI: Impor garmen membludak, utilisasi pabrik tekstil domestik hanya 55%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri serat dan benang masih terus memperjuangkan nasibnya agar bisa bertahan di tengah gempuran impor yang semakin mendesak. Hal tersebut disampaikan oleh Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI). "Banyaknya produk impor yang masuk, membuat industri dalam negeri kewalahan. Bahkan beberapa pabrik harus gulung tikar karena kesulitan bersaing," ucap Ravi Shankar, Ketua Umum APSyFI saat Jurnalist Workshop di Purwakarta. Ravi menambahkan, hampir semua jenis serat dan benang mampu dipenuhi oleh industri dalam negeri kecuali kapas. Bahan dasar kapas masih belum dapat diproduksi di Indonesia sehingga membutuhkan impor dari China.