KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai, hingga saat ini belum ada satupun kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk menurunkan laju pertumbuhan impor. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan, banyak mafia-mafia impor sudah masuk ke oknum-oknum birokrasi sehingga banyak kebijakan yang justru pro barang impor dibanding barang buatan lokal. “Disektor tekstil barang impor banjir, padahal sudah bisa dibuat oleh produsen lokal, pemerintah harus berani melakukan substitusi impor, kita hanya perlu revisi kebijakan, tidak minta insentif” terang Redma, dalam siaran persnya, Rabu (15/8).
APSyFI menilai belum ada kebijakan pemerintah untuk menekan laju impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai, hingga saat ini belum ada satupun kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk menurunkan laju pertumbuhan impor. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan, banyak mafia-mafia impor sudah masuk ke oknum-oknum birokrasi sehingga banyak kebijakan yang justru pro barang impor dibanding barang buatan lokal. “Disektor tekstil barang impor banjir, padahal sudah bisa dibuat oleh produsen lokal, pemerintah harus berani melakukan substitusi impor, kita hanya perlu revisi kebijakan, tidak minta insentif” terang Redma, dalam siaran persnya, Rabu (15/8).