KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga minyak mentah dunia diakui cukup mempengaruhi harga sejumlah bahan baku pembuatan produk tekstil. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, kenaikan harga minyak global sudah berlangsung sejak awal Februari lalu. Hal ini tentu mengerek harga Paraxylene (PX), Purified Terephtalic Acid (PTA), dan Methyl Ethylene Glycol (MEG) yang merupakan bahan baku serat dan benang filament. Kenaikan harga komoditas tersebut juga turut mendongkrak harga bubur kertas (pulp) sebagai bahan baku serat rayon serta ikut menaikkan harga kapas lantaran biaya kargonya juga meningkat. “Kalau serat dan benang naik, otomatis kain juga naik. Ini terjadi di semua sektor turunan minyak, terutama chemical,” imbuh Redma, Minggu (14/3).
APSyFI menyebut harga bahan baku tekstil ikut terkerek harga minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga minyak mentah dunia diakui cukup mempengaruhi harga sejumlah bahan baku pembuatan produk tekstil. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, kenaikan harga minyak global sudah berlangsung sejak awal Februari lalu. Hal ini tentu mengerek harga Paraxylene (PX), Purified Terephtalic Acid (PTA), dan Methyl Ethylene Glycol (MEG) yang merupakan bahan baku serat dan benang filament. Kenaikan harga komoditas tersebut juga turut mendongkrak harga bubur kertas (pulp) sebagai bahan baku serat rayon serta ikut menaikkan harga kapas lantaran biaya kargonya juga meningkat. “Kalau serat dan benang naik, otomatis kain juga naik. Ini terjadi di semua sektor turunan minyak, terutama chemical,” imbuh Redma, Minggu (14/3).