KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya laju pertumbuhan impor mulai membuat khawatir. Hal ini juga bisa dilihat dari gerakan Presiden RI Jokowi yang sudah sering meminta jajarannya untuk menurunkan impor guna menjaga nilai tukar rupiah. Redma Gita, Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI) mengungkapkan dari arahan Presiden tersebut hingga saat ini belum ada satu pun kebijakan yang dikeluarkan untuk menurunkan laju pertumbuhan impor. “Kalau seperti ini, Presiden RI harus turun sendiri untuk mengurangi laju ini karena banyak mafia-mafia impor sudah masuk ke oknum-oknum birokrasi sehingga banyak kebijakan yang justru pro barang impor daripada barang buatan lokal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/8).
APSyFI minta pemerintah revisi kebijakan impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya laju pertumbuhan impor mulai membuat khawatir. Hal ini juga bisa dilihat dari gerakan Presiden RI Jokowi yang sudah sering meminta jajarannya untuk menurunkan impor guna menjaga nilai tukar rupiah. Redma Gita, Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI) mengungkapkan dari arahan Presiden tersebut hingga saat ini belum ada satu pun kebijakan yang dikeluarkan untuk menurunkan laju pertumbuhan impor. “Kalau seperti ini, Presiden RI harus turun sendiri untuk mengurangi laju ini karena banyak mafia-mafia impor sudah masuk ke oknum-oknum birokrasi sehingga banyak kebijakan yang justru pro barang impor daripada barang buatan lokal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/8).