KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) melihat prospek bisnis yang cerah pada jangka waktu 2-3 tahun ke depan. Di masa ini, Apsyfi memandang sebagai momentum percepatan pemulihan pasca-pandemi. Mengevaluasi kondisi yang terjadi pada pelaku usaha TPT khususnya hulu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19, sejumlah pelaku usaha di sektor tekstil hulu mengalami kesulitan arus kas. Bahkan sampai ada dua perusahaan sempat tutup, namun sekarang sudah mulai beroperasi lagi. "Kesulitan cashflow hampir terjadi di semua perusahaan karena pemasukan yang minim dari konsumen hilir namun beban biaya tetap masih harus dibayarkan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/12).
APSyFI: Prospek bisnis tekstil akan cerah dalam 2-3 tahun ke depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) melihat prospek bisnis yang cerah pada jangka waktu 2-3 tahun ke depan. Di masa ini, Apsyfi memandang sebagai momentum percepatan pemulihan pasca-pandemi. Mengevaluasi kondisi yang terjadi pada pelaku usaha TPT khususnya hulu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19, sejumlah pelaku usaha di sektor tekstil hulu mengalami kesulitan arus kas. Bahkan sampai ada dua perusahaan sempat tutup, namun sekarang sudah mulai beroperasi lagi. "Kesulitan cashflow hampir terjadi di semua perusahaan karena pemasukan yang minim dari konsumen hilir namun beban biaya tetap masih harus dibayarkan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/12).