KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat Dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menilai kondisi industri tekstil dan produk tekstil (ITPT) dalam dua bulan terakhir mulai menunjukkan kemajuan dimana tidak ada penambahan jumlah perusahaan yang tutup maupun mengurangi karyawannya. Menurut Prama Yudha Amdan, Executive Member of APSyFI hal tersebut merupakan dampak positif implementasi bea masuk safeguard sementara (BMTPS) dan penutupan sejumlah Pusat Logistik Berikat (PLB). Meski demikian, ia melanjutkan masih terdapat pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah bersama asosiasi agar perbaikan kinerja industri tercapai. Baca Juga: Ada stimulus relaksasi PPh 21, ini kata pelaku industri TPT
APSyFI: Pusat logistik berikat memuluskan impor dan tekan laju tindustri teksti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat Dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menilai kondisi industri tekstil dan produk tekstil (ITPT) dalam dua bulan terakhir mulai menunjukkan kemajuan dimana tidak ada penambahan jumlah perusahaan yang tutup maupun mengurangi karyawannya. Menurut Prama Yudha Amdan, Executive Member of APSyFI hal tersebut merupakan dampak positif implementasi bea masuk safeguard sementara (BMTPS) dan penutupan sejumlah Pusat Logistik Berikat (PLB). Meski demikian, ia melanjutkan masih terdapat pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah bersama asosiasi agar perbaikan kinerja industri tercapai. Baca Juga: Ada stimulus relaksasi PPh 21, ini kata pelaku industri TPT