KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa asosiasi pelaku usaha mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ini terhadap eksistensi industri padat karya dalam negeri. Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) salah satunya. Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta, menyebut kebijakan Trump ini bisa memperparah dominasi produk impor di pangsa pasar Indonesia, khususnya di sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Menurutnya, sebelum kebijakan Trump ini diberlakukan, pasar TPT Indonesia telah dibanjiri oleh produk-produk impor China. Apalagi setelah AS mengenakan tarif resiprokal sebesar China (34%), Vietnam (46%), dan Bangladesh (37%) yang juga cukup tinggi.
APSyFI Sebut Tarif Resiprokal Trump Bisa Memperparah Importasi China ke Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa asosiasi pelaku usaha mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ini terhadap eksistensi industri padat karya dalam negeri. Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) salah satunya. Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta, menyebut kebijakan Trump ini bisa memperparah dominasi produk impor di pangsa pasar Indonesia, khususnya di sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Menurutnya, sebelum kebijakan Trump ini diberlakukan, pasar TPT Indonesia telah dibanjiri oleh produk-produk impor China. Apalagi setelah AS mengenakan tarif resiprokal sebesar China (34%), Vietnam (46%), dan Bangladesh (37%) yang juga cukup tinggi.