KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Relaksasi yang diminta industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terkait dengan pandemi COVID-19 kembali menemui jalan buntu. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta menyatakan saat ini seluruh produsen TPT mengalami permasalahan cashflow akibat terhentinya pembayaran dari retail dan sektor hilirnya sehingga membutuhkan relaksasi kebijakan untuk dapat bertahan. Menurut asosiasi, utilisasi industri TPT nasional saat ini berada di bawah 30%, bulan depan diperkirakan akan kembali turun hingga 20%. Sebagian besar produsen telah menutup usahanya, sebagian kecil yang masih beroperasi saat ini hanya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dan bahan bakunya berupa kain atau benang serta untuk kewajiban ekspor saja. Baca Juga: Perangi Pandemi Corona (Covid-19), Produsen Tekstil Lokal Genjot Produksi Masker
APSyFI: Utilisasi industri TPT kian susut, pelaku usaha butuh relaksasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Relaksasi yang diminta industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terkait dengan pandemi COVID-19 kembali menemui jalan buntu. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta menyatakan saat ini seluruh produsen TPT mengalami permasalahan cashflow akibat terhentinya pembayaran dari retail dan sektor hilirnya sehingga membutuhkan relaksasi kebijakan untuk dapat bertahan. Menurut asosiasi, utilisasi industri TPT nasional saat ini berada di bawah 30%, bulan depan diperkirakan akan kembali turun hingga 20%. Sebagian besar produsen telah menutup usahanya, sebagian kecil yang masih beroperasi saat ini hanya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dan bahan bakunya berupa kain atau benang serta untuk kewajiban ekspor saja. Baca Juga: Perangi Pandemi Corona (Covid-19), Produsen Tekstil Lokal Genjot Produksi Masker