JAKARTA. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menuntut pemerintah Indonesia menghentikan impor tembakau. Data APTI 2015 mencatat, masih ada defisit 175.000 ton tembakau untuk kebutuhan di dalam negeri sehingga terpaksa harus impor. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji mengatakan, petani Indonesia masih sangat mampu untuk memproduksi tembakau sendiri, baik dari sisi lahan maupun sumber daya manusia. "Karena itu kalangan petani sejak lama memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap terlalu longgar terhadap impor tembakau. Yang dibutuhkan adalah kebijakan untuk melakukan intensifikasi tembakau," katanya dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (1/9). Untuk mengatasi impor yang semakin marak, pemerintah diharapkan menaikkan cukai rokok tiga kali lipat, yakni sampai 20%. Dengan demikian petani tembakau dan cengkih terlindungi. "Saya mengharapkan DPR mendukung perjuangan kami dan menyampaikan ke pemerintah agar petani rokok bisa menikmati kesejahteraan di negeri ini," katanya.
APTI minta pemerintah stop impor tembakau
JAKARTA. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menuntut pemerintah Indonesia menghentikan impor tembakau. Data APTI 2015 mencatat, masih ada defisit 175.000 ton tembakau untuk kebutuhan di dalam negeri sehingga terpaksa harus impor. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji mengatakan, petani Indonesia masih sangat mampu untuk memproduksi tembakau sendiri, baik dari sisi lahan maupun sumber daya manusia. "Karena itu kalangan petani sejak lama memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap terlalu longgar terhadap impor tembakau. Yang dibutuhkan adalah kebijakan untuk melakukan intensifikasi tembakau," katanya dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (1/9). Untuk mengatasi impor yang semakin marak, pemerintah diharapkan menaikkan cukai rokok tiga kali lipat, yakni sampai 20%. Dengan demikian petani tembakau dan cengkih terlindungi. "Saya mengharapkan DPR mendukung perjuangan kami dan menyampaikan ke pemerintah agar petani rokok bisa menikmati kesejahteraan di negeri ini," katanya.