KONTAN.CO.ID JAKARTA—Asosiasi Petani Tembakau Indonesia menyambut baik rencana pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai tembakau di segmen sigaret kretek tangan (SKT). Tidak naiknya cukai SKT ini dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menyelamatkan tenaga kerja dari pemutusan hubungan kerja. Pasalnya, selama ini, sektor SKT mengakomodasi ratusan ribu pekerja pelinting atau buruh linting. “Kami memang sudah mendengar kabar kalau cukai SKT tidak dinaikkan, dan kami menyambut baik hal ini karena SKT ini padat tenaga kerja,” kata Ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji, dalam keterangan resminya, Senin (7/12). Agus mengatakan, pekerja di sektor SKT merupakan rekan senasib sepenanggungan di industri hasil tembakau yang perlu dilindungi. Dia berharap pemerintah tidak abai tentang perlindungan terhadap tenaga kerja tersebut. “Negara dibuatkan lapangan kerja oleh SKT, jangan dilibas dengan kenaikan cukai,” imbuh dia.
APTI: Tepat, bila cukai SKT tidak naik demi lindungi tenaga kerja
KONTAN.CO.ID JAKARTA—Asosiasi Petani Tembakau Indonesia menyambut baik rencana pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai tembakau di segmen sigaret kretek tangan (SKT). Tidak naiknya cukai SKT ini dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menyelamatkan tenaga kerja dari pemutusan hubungan kerja. Pasalnya, selama ini, sektor SKT mengakomodasi ratusan ribu pekerja pelinting atau buruh linting. “Kami memang sudah mendengar kabar kalau cukai SKT tidak dinaikkan, dan kami menyambut baik hal ini karena SKT ini padat tenaga kerja,” kata Ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji, dalam keterangan resminya, Senin (7/12). Agus mengatakan, pekerja di sektor SKT merupakan rekan senasib sepenanggungan di industri hasil tembakau yang perlu dilindungi. Dia berharap pemerintah tidak abai tentang perlindungan terhadap tenaga kerja tersebut. “Negara dibuatkan lapangan kerja oleh SKT, jangan dilibas dengan kenaikan cukai,” imbuh dia.