JAKARTA. Industri pengolahan terigu yang tergabung di dalam Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) meminta pemerintah mengkaji ulang pemberlakuan PPN 10% untuk produksi bahan pakan ternak lokal. Permintaan ini disampaikan Franciscus Welirang, ketua umum Aptindo saat berkunjung ke redaksi KONTAN, Kamis (14/3). Menurut pria yang akrab disapa Franky ini, industri bahan pakan domestik mendapatkan perlakuan tidak adil guna berkompetisi dengan produk pakan ternak impor. "Kalau produk pakan ternak impor itu bebas bayar bea masuk alias ditanggung pemerintah, sementara kami di dalam negeri menanggung biaya PPN 10%," kata Franky. Maka itulah, Aprindo menilai, produk bahan pakan ternak lokal sulit berkompetisi dengan produk bahan pakan ternak impor.
Aptindo protes PPN untuk industri pakan ternak
JAKARTA. Industri pengolahan terigu yang tergabung di dalam Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) meminta pemerintah mengkaji ulang pemberlakuan PPN 10% untuk produksi bahan pakan ternak lokal. Permintaan ini disampaikan Franciscus Welirang, ketua umum Aptindo saat berkunjung ke redaksi KONTAN, Kamis (14/3). Menurut pria yang akrab disapa Franky ini, industri bahan pakan domestik mendapatkan perlakuan tidak adil guna berkompetisi dengan produk pakan ternak impor. "Kalau produk pakan ternak impor itu bebas bayar bea masuk alias ditanggung pemerintah, sementara kami di dalam negeri menanggung biaya PPN 10%," kata Franky. Maka itulah, Aprindo menilai, produk bahan pakan ternak lokal sulit berkompetisi dengan produk bahan pakan ternak impor.