APTRI sebut stok gula di Jawa Timur masih mencukupi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ikut berkomentar soal kabar kelangkaan gula rafinasi di Jawa Timur. Kabar tersebut dinilai tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen menilai kabar mengenai kelangkaan tersebut tidak benar, apalagi hingga membuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kesulitan berproduksi hingga nyaris gulung tikar. 

Menurut Soemitro, kesulitan yang dialami UMKM saat ini bukan dampak dari kelangkaan gula, melainkan lantaran terkena imbas pandemi. Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada satupun pihak yang mengeluh kepadanya terkait ketersediaan bahan baku gula.


Baca Juga: KPPU temukan tiga komoditas pangan yang harganya naik pada kuartal I 2021

Kemudian terkait dengan tidak adanya pabrik gula rafinasi di Jawa Timur, Soemitro menurutkan memang sejak dulu provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut tidak memiliki pabrik gula rafinasi. Sedangkan yang berdiri di provinsi tersebut adalah pabrik gula yang mengolah gula konsumsi.

"Pabrik gula rafinasi memang dari dulu ada 11 (di luar wilayah Jawa Timur). Dari dulu Jawa Timur nggak ada pabrik gula rafinasi," kata dia dalam keterangannya, Jumat (16/4).

Dibalik itu, justru yang dikhawatirkan Soemitro dari isu kelangkaan gula rafinasi ini adalah dibukanya kembali impor gula. Jika itu terjadi, maka akan meresahkan para petani tebu di tanah air, sebab berpotensi membuat harga gula dalam negeri anjlok. "50% Petani tebu itu ada di Jawa Timur. Kalau tambah lagi (impor) kita semakin hancur," tutup dia.

Selanjutnya: Pedagang pasar sebut harga pangan masih tinggi pada awal Ramadan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi