KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan BUMN ditengarai tengah mengajukan ijin penambahan kuota impor gula Kristal putih atau gula konsumsi kepada pemerintah. Menurut Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin penambahan kuota impor itu akan merugikan petani. Menurutnya, saat ini stok gula konsumsi nasional masih ada sekitar 800.000 ton, angka itu bakal cukup memenuhi kebutuhan konsumsi nasional hingga 4 bulan ke depan dengan rata-rata kebutuhan sekitar 200.000 ton/bulan. "Kebutuhan gula nasional itu 200 ribu ton/ bulan. Kalau 200 ribu ton/ bulan, sementara stok ada cadangan 800 ribu ton, berarti stok itu cukup untuk 4 bulan, Januari, Februari, Maret dan April," kata Khabsin dalam keterangannya, Kamis (4/2).
APTRI sebut stok gula konsumsi sudah mencukupi kebutuhan nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan BUMN ditengarai tengah mengajukan ijin penambahan kuota impor gula Kristal putih atau gula konsumsi kepada pemerintah. Menurut Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin penambahan kuota impor itu akan merugikan petani. Menurutnya, saat ini stok gula konsumsi nasional masih ada sekitar 800.000 ton, angka itu bakal cukup memenuhi kebutuhan konsumsi nasional hingga 4 bulan ke depan dengan rata-rata kebutuhan sekitar 200.000 ton/bulan. "Kebutuhan gula nasional itu 200 ribu ton/ bulan. Kalau 200 ribu ton/ bulan, sementara stok ada cadangan 800 ribu ton, berarti stok itu cukup untuk 4 bulan, Januari, Februari, Maret dan April," kata Khabsin dalam keterangannya, Kamis (4/2).