AQUA Dukung Penerapan Ekonomi Sirkular di Kalimantan Timur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AQUA  terus mendorong penerapan ekonomi sirkuler di wilayah operasionalnya. Terbaru, perusahaan air minum ini menjalin kerja sama strategis dengan Prevented Ocean PlasticTM Southeast Asia (POPSEA) menghadirkan fasilitas daur ulang atau Aggregation Center di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Fasilitas Daur Ulang merupakan fasilitas pengumpulan dan pemilahan sampah plastik yang dirancang untuk mendukung proses daur ulang secara lebih efisien. Fasilitas yang diresmikan pada 26 September itu ditargetkan mampu mengumpulkan 9.600 metrik ton plastik PET setiap tahun. 

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia mengatakan, kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah melalui pengembangan infrastruktur ekonomi sirkular di luar pulau Jawa. 


“Kolaborasi ini sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan yang tertuang dalam Danone Impact Journey. Dengan kehadiran fasilitas tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kontribusinya dalam peta jalan pengurangan sampah,” kata Karyanto dalam keterangan resminya, Jumat (27/9).

Baca Juga: Bergaya Pakai Pakaian Daur Ulang

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2022, jumlah timbunan sampah di Kalimantan Timur telah mencapai lebih dari 791.000 ton. Sampah terbesar berasal dari rumah tangga yang menyumbang 55,97% dari total timbunan. Rinciannya,  sebanyak 51,11% merupakan sisa makanan, lalu sampah plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%. 

Adapun  jumlah sampah yang masuk ke TPA di Kalimantan Timur setiap harinya pada tahun 2022 sebesar 6,5 meter kubik, dan hanya 67% di antaranya yang berhasil ditangani. 

Dengan kehadiran Fasilitas Daur Ulang Samarinda, sampah plastik dari berbagai sumber di wilayah Kalimantan  dikumpulkan, dipilah dan diproses untuk selanjutnya dikirimkan ke fasilitas daur ulang yang lebih besar. Sehingga, jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan mencegah sampah plastik mencemari lingkungan, khususnya laut.

Rofi Alhanif, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia mengatakan initiativ menghadirkan  Fasilitas Daur Ulang di wilayah Kalimantan diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi sirkular di luar Pulau Jawa, khususnya di Kalimantan Timur.

Melalui layanan berbasis lokal, Prevented Ocean PlasticTM Southeast Asia menyediakan plastik daur ulang berkualitas premium yang bersertifikat dan dapat dilacak hingga ke pasar global. Inisiatif ini tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi seluruh rantai pasokan.

Baca Juga: Mendorong Penerapan Ekonomi Sirkular pada Industri PVC

Daniel Lawrence Angelo Law, President Director Prevented Ocean PlasticTM Southeast Asia, menyampaikan, “Sebagai bagian dari jaringan global Prevented Ocean PlasticTM (POP), Prevented Ocean PlasticTM Southeast Asia, telah berhasil membuka sembilan Fasilitas Daur Ulang dan Collection Center di Indonesia. Pencapaian tersebut merupakan sebuah pencapaian signifikan dalam upaya kami untuk mengatasi masalah sampah plastik. 

“Kolaborasi kami dengan AQUA merupakan contoh nyata dari kolaborasi yang produktif dan berdampak. Kemitraan ini bukan hanya menunjukkan komitmen kami terhadap solusi inovatif, tetapi juga memperkuat upaya kami dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular di Indonesia.” ujarnya.

Sejak Juni 2022, Prevented Ocean PlasticTM Southeast Asia telah berhasil mengumpulkan lebih dari 16.000 metrik ton sampah plastik dari lingkungan. 

Selanjutnya: Bertemu Pemerintah Australia, Kementan Dorong Pengembangan Cetak Sawah

Menarik Dibaca: Cara Memperbaiki Instagram Story Tidak Dapat Diunggah Beserta Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk