JAKARTA. Kubu PT Tirta Investama (TIV), produsen Aqua dan PT Balina Agung Perkasa (BAP), distributor Aqua membantah menurunkan status toko dari start outlet menjadi wholesaler hanya karena menjual produk kompetitor. Kuasa hukum TIV Rikrik Rizkiyana mengatakan, ada dugaan penurunan status itu lantaran toko tersebut tidak memenuhi target penjualan perusahaan. "Hal ini juga yang kami cermati terhadap saksi, pemilik toko Vanny," ungkapnya, Selasa (18/7). Sebab, kata Rikrik, berdasarkan data yang ia ajukan di persidangan toko Vanny sejak Januari 2016 sudah tidak memenuhi target penjualan. Adapun target yang dipatok perusahaan terhadap start outlet adalah 7.000-10.000 galon dan 8.000-10.000 karton per bulannya.
Aqua tepis soal praktik persaingan usaha tak sehat
JAKARTA. Kubu PT Tirta Investama (TIV), produsen Aqua dan PT Balina Agung Perkasa (BAP), distributor Aqua membantah menurunkan status toko dari start outlet menjadi wholesaler hanya karena menjual produk kompetitor. Kuasa hukum TIV Rikrik Rizkiyana mengatakan, ada dugaan penurunan status itu lantaran toko tersebut tidak memenuhi target penjualan perusahaan. "Hal ini juga yang kami cermati terhadap saksi, pemilik toko Vanny," ungkapnya, Selasa (18/7). Sebab, kata Rikrik, berdasarkan data yang ia ajukan di persidangan toko Vanny sejak Januari 2016 sudah tidak memenuhi target penjualan. Adapun target yang dipatok perusahaan terhadap start outlet adalah 7.000-10.000 galon dan 8.000-10.000 karton per bulannya.