JAKARTA. Meski menghadapi penolakan warga di sekitarnya, PT Tirta Investama tetap meneruskan pembangunan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) di Padarincang, Serang, Banten. Pemerintah Daerah Serang memang telah menjadi penengah antara warga dengan induk usaha PT Aqua Golden Mississippi Tbk ini, namun warga tetap menolak bertemu dan berunding dengan pihak Aqua. Abdul Aziz, seorang warga mengatakan, warga tidak hadir lantaran kecewa terhadap pemerintah yang telah menghadirkan lembaga ilmiah dari pihak Tirta Investama, bukan lembaga independen. "Mediasi pernah dilakukan tahun 2008 dan sampai kini, sikap warga tetap menolak selama Tirta Investama mengambil air dari air tanah," kata Abdul kepada KONTAN, Senin (13/12). Menurut Abdul, warga menolak pembangunan pabrik Aqua di wilayahnya lantaran khawatir terjadi kekeringan seperti yang terjadi di sekitar pabrik Aqua di Sukabumi. Semula, tutur Abdul, Tirta Investama berniat membangun pabrik di Banten dengan produksi 63 liter air per detik. Tapi, lantaran ada penolakan warga, Tirta Investama menurunkan kapasitas produksi menjadi 7 liter air per detik.
Aqua terus melanjutkan pendirian pabrik di Serang
JAKARTA. Meski menghadapi penolakan warga di sekitarnya, PT Tirta Investama tetap meneruskan pembangunan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) di Padarincang, Serang, Banten. Pemerintah Daerah Serang memang telah menjadi penengah antara warga dengan induk usaha PT Aqua Golden Mississippi Tbk ini, namun warga tetap menolak bertemu dan berunding dengan pihak Aqua. Abdul Aziz, seorang warga mengatakan, warga tidak hadir lantaran kecewa terhadap pemerintah yang telah menghadirkan lembaga ilmiah dari pihak Tirta Investama, bukan lembaga independen. "Mediasi pernah dilakukan tahun 2008 dan sampai kini, sikap warga tetap menolak selama Tirta Investama mengambil air dari air tanah," kata Abdul kepada KONTAN, Senin (13/12). Menurut Abdul, warga menolak pembangunan pabrik Aqua di wilayahnya lantaran khawatir terjadi kekeringan seperti yang terjadi di sekitar pabrik Aqua di Sukabumi. Semula, tutur Abdul, Tirta Investama berniat membangun pabrik di Banten dengan produksi 63 liter air per detik. Tapi, lantaran ada penolakan warga, Tirta Investama menurunkan kapasitas produksi menjadi 7 liter air per detik.