KONTAN.CO.ID - LONDON. Arab Saudi telah menyelesaikan enam kesepakatan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) alias public private partnership dalam dua bulan terakhir dengan nilai sekitar US$ 3,5 miliar. Negara ini juga merencanakan akan ada 23 kerja sama dengan skema serupa yang akan mereka kejar hingga tahun 2022 meskipun ada beberapa keterlambatan dalam rencana melibatkan pihak swasta. Pemerintah Arab Saudi bermaksud menarik investasi di semua sektor mulai dari pendidikan sampai ke olahraga. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak yang terus merosot akibat beberapa perebutan dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
CEO of the National Centre for Privatisation and Public-Private Partnership (NCP), Turki al-Hokail mengatakan, tidak masalah kebijakan tersebut terlambat namun dipastikan proses yang dilalui dilakukan dengan benar. "Kami siap untuk banyak transaksi baik yang sudah dalam proses maupun yang masih dalam pipeline. Program swastanisasi sejauh ini telah menghasilkan enam proyek dalam dua bulan." kata Hokail pada Reuters, Rabu (13/3), usai bertandang ke London untuk bertemu calon investor. Enam proyek skema KPBU yang telah disepakati tersebut terdiri dari empat proyek air, satu proyek di bidang kesehatan dan satu lagi proyek di sektor transportasi. Di bawah pengaturan kemitraan publik-swasta seperti itu, investor swasta akan membangun infrastruktur dan investasinya akan dibayar lewat mengoperasikan proyek itu selama periode yang telah disepakati sebelum kemudian dikembalikan ke negara.