KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih menunggu tanggapan Kerajaan Arab Saudi terkait rekam biometrik. Sejauh ini, pemerintah Arab Saudi belum merespon permintaan Kementerian Agama (Kemnag) untuk menunda kebijakan rekam biometrik sebagai syarat pengajuan visa haji dan umrah. "Masih proses negosiasi menunggu kajian pemerintah Arab Saudi," ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemnag Arfi Hatim usai rapat dengan Komisi I DPR, Senin (21/1). Arfi bilang Indonesia telah meminta penundaan dengan berbagai argumentasi. Rekam biometrik mempersulit jamaah yang tersebar di wilayah Indonesia yang luas. Pemerintah Arab Saudi akan mengkanji antar kementerian secara internal. Setelah kajian tersebut rampung baru diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
Arab Saudi masih belum respons permintaan penundaan rekam biometrik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih menunggu tanggapan Kerajaan Arab Saudi terkait rekam biometrik. Sejauh ini, pemerintah Arab Saudi belum merespon permintaan Kementerian Agama (Kemnag) untuk menunda kebijakan rekam biometrik sebagai syarat pengajuan visa haji dan umrah. "Masih proses negosiasi menunggu kajian pemerintah Arab Saudi," ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemnag Arfi Hatim usai rapat dengan Komisi I DPR, Senin (21/1). Arfi bilang Indonesia telah meminta penundaan dengan berbagai argumentasi. Rekam biometrik mempersulit jamaah yang tersebar di wilayah Indonesia yang luas. Pemerintah Arab Saudi akan mengkanji antar kementerian secara internal. Setelah kajian tersebut rampung baru diserahkan kepada pemerintah Indonesia.