DUBAI. Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk memperbolehkan Research In Motion Ltd (RIM) meneruskan layanan BlackBerry di negaranya. Hanya saja, Arab Saudi meminta perusahaan asal Kanada itu untuk menciptakan sistem yang memungkinkan negara kerajaan tersebut memonitor data yang ada. Hingga deadline tengah malam kemarin waktu Arab Saudi, layanan email dan instant messaging BlackBerry masih bisa diakses. Pemerintah Arab Saudi rupanya ingin memberikan RIM waktu dalam menciptakan sistem yang sesuai dengan ketentuan di negara Islam itu. "Hanya saja, faktanya, tidak ada deadline baru yang mengindikasikan kalau mereka sudah mendekati solusi yang tepat bagi kedua pihak," jelas Simon Simonian, analis Shuaa Capital PSC. Keputusan Arab Saudi itu diikuti oleh negara laun yang juga menginginkan akses serupa ke jaringan BlackBerry. Asal tahu saja, RIM memang tengah menghadapi masalah terkait layanan email dan instant messaging di sejumlah negara. Selain Arab Saudi, pemerintah India dan Indonesia juga menyatakan kecemasannya kalau layanan tersebut dapat digunakan untuk kejahatan dan melanggar moralitas. Catatan saja, RIM memiliki pelanggan sebanyak 1,2 juta di Indonesia, 1,1 juta di India, dan 1,2 juta di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Arab Saudi Masih Berikan RIM Waktu Tambahan
DUBAI. Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk memperbolehkan Research In Motion Ltd (RIM) meneruskan layanan BlackBerry di negaranya. Hanya saja, Arab Saudi meminta perusahaan asal Kanada itu untuk menciptakan sistem yang memungkinkan negara kerajaan tersebut memonitor data yang ada. Hingga deadline tengah malam kemarin waktu Arab Saudi, layanan email dan instant messaging BlackBerry masih bisa diakses. Pemerintah Arab Saudi rupanya ingin memberikan RIM waktu dalam menciptakan sistem yang sesuai dengan ketentuan di negara Islam itu. "Hanya saja, faktanya, tidak ada deadline baru yang mengindikasikan kalau mereka sudah mendekati solusi yang tepat bagi kedua pihak," jelas Simon Simonian, analis Shuaa Capital PSC. Keputusan Arab Saudi itu diikuti oleh negara laun yang juga menginginkan akses serupa ke jaringan BlackBerry. Asal tahu saja, RIM memang tengah menghadapi masalah terkait layanan email dan instant messaging di sejumlah negara. Selain Arab Saudi, pemerintah India dan Indonesia juga menyatakan kecemasannya kalau layanan tersebut dapat digunakan untuk kejahatan dan melanggar moralitas. Catatan saja, RIM memiliki pelanggan sebanyak 1,2 juta di Indonesia, 1,1 juta di India, dan 1,2 juta di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.