Arab Saudi Tak Jadi Pangkas Produksi Minyak



SINGAPURA/SEOUL. Arab Saudi akan menjaga dan tidak mengubah jumlah pengiriman minyak ke sejumlah perusahaan penyulingan utama Asia pada bulan depan. Sebelumnya, isu tentang pengurangan jumlah produksi oleh negara-negara OPEC santer terdengar seiring dengan turunnya harga minyak di bawah US$ 80 per barel yang baru pertama kali terjadi pada tahun ini.

Sebelumnya, pasar minyak dunia sempat khawatir dengan adanya rencana itu. Sebab, hal itu akan semakin membuat pasar minyak kembali bergejolak. “Keputusan ini memang yang diharapkan semua pihak. Kami berharap mereka tidak memangkas produksi, jangan sekarang,” ujar salah seorang yang mewakili perusahaan penyulingan.

Memang, terjadinya penurunan harga minyak dari rekor tertingginya pada Juli lalu menyebabkan negara-negara anggota OPEC mengurangi produksi mereka. Bahkan OPEC sepakat untuk segera mengadakan pertemuan darurat di Vienna yang sedianya bakal di helat pada 18 November mendatang. Sedianya, pertemuan itu untuk mendiskusikan dampak dari krisis finansial global terhadap pasar minyak.


Selain tidak jadi menurunkan produksi minyak, menurut salah seorang sumber Reuters, Arab Saudi juga tetap akan menjalankan kebijakan yang mengatur tentang batas toleran operasional (operational tolerance limit), yang memungkinkan para produsen minyak untuk mengubah, baik menurunkan maupun menaikkan, volume kontrak sebesar 5%.

Editor: Test Test