Aracord (RONY) Mencatat Rugi Hingga Kuartal III-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Aracord Nusantara Group Tbk (RONY) sepanjang 2025 dinilai belum menunjukkan perbaikan fundamental yang signifikan. Hingga kuartal III-2025, emiten energi dan logistik ini masih mencatatkan rugi bersih sekitar Rp 4 miliar, dengan pendapatan berada pada level yang relatif rendah.

Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, kontraksi kinerja RONY terjadi baik dari sisi top line maupun bottom line. Margin negatif yang cukup dalam mencerminkan skala usaha perseroan yang belum memadai untuk menutup beban operasional.

“Secara tahunan, kinerja RONY belum menunjukkan perbaikan fundamental yang signifikan. Tahun 2025 masih bisa dikategorikan sebagai tahun konsolidasi yang belum berhasil,” ujar Sukarno kepada Kontan, Selasa (30/12/2025).


Baca Juga: Aracord Nusantara Group (RONY) Siapkan Transformasi Bisnis Energi dan Logistik

Dari sisi prospek, RONY memang memiliki cerita pertumbuhan melalui diversifikasi bisnis ke sektor logistik dan kelistrikan, termasuk rencana proyek-proyek infrastruktur yang tengah disiapkan. Namun, menurut Sukarno, potensi tersebut masih sebatas rencana dan belum tercermin nyata dalam laporan keuangan.

“Peluangnya ada, terutama dari pengembangan bisnis logistik dan energi. Tapi saat ini masih belum begitu terealisasi. Investor perlu mencermati risiko eksekusi proyek, likuiditas, potensi transaksi afiliasi, serta volatilitas harga saham yang tinggi akibat likuiditas perdagangan yang tipis,” jelasnya.

Menghadapi 2026, pasar akan menanti realisasi target-target operasional RONY untuk membuktikan perubahan model bisnis yang dijanjikan manajemen. Tanpa perbaikan kinerja yang konkret, prospek tersebut dinilai masih penuh ketidakpastian.

Dari sisi valuasi, Sukarno menilai saham RONY relatif mahal untuk perusahaan yang masih membukukan rugi. Saat ini, RONY diperdagangkan pada rasio price to book value (PBV) sekitar 2,11 kali.

Baca Juga: Meski Diwarnai Volatilitas, Prospek Reksadana pada 2026 Masih Menjanjikan

“Valuasi tersebut belum mencerminkan kondisi fundamental. Pergerakan harga saham RONY saat ini lebih banyak didorong sentimen ketimbang kinerja keuangan,” tegasnya.

Pada penutupan perdagangan Selasa (30/12/2025), yang juga menjadi hari perdagangan terakhir tahun 2025, saham RONY ditutup melemah 3,13% ke level Rp 3.720 per saham.

Selanjutnya: Dapur Terlihat Kosong Walau Sudah Rapi? Ini Penyebab yang Sering Terlewatkan

Menarik Dibaca: Dapur Terlihat Kosong Walau Sudah Rapi? Ini Penyebab yang Sering Terlewatkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News