KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal perdagangan Senin (22/1), harga emas dalam tekanan. Arah pergerakan harga logam mulia selanjutnya akan dipengaruhi hasil pemungutan suara di kalangan anggota Senat Amerika Serikat (AS) terkait pengajuan anggaran sementara pemerintahan Presiden Donald Trump. Jika anggaran tersebut disetujui, bisa jadi harga emas lanjut turun. “Kalau terjadi kesepakatan bisa jadi alasan buat emas kembali koreksi,” kata Alwi Asegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Senin (22/1). Namun, ia tetap meyakini tren pelemahan harga emas tidak akan berlangsung lama. Selain karena menganggap fase koreksi tersebut merupakan kondisi teknikal lantaran harga sudah naik erlalu tinggi, menurut Alwi, prospek dollar AS yang belum pulih bisa jadi katalis positif bagi emas. Mengutip Bloomberg, Senin (22/1) pukul 16.45 WIB, indeks dollar spot melemah 0,11% ke level 90,473.
Arah emas menanti voting Senat AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal perdagangan Senin (22/1), harga emas dalam tekanan. Arah pergerakan harga logam mulia selanjutnya akan dipengaruhi hasil pemungutan suara di kalangan anggota Senat Amerika Serikat (AS) terkait pengajuan anggaran sementara pemerintahan Presiden Donald Trump. Jika anggaran tersebut disetujui, bisa jadi harga emas lanjut turun. “Kalau terjadi kesepakatan bisa jadi alasan buat emas kembali koreksi,” kata Alwi Asegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Senin (22/1). Namun, ia tetap meyakini tren pelemahan harga emas tidak akan berlangsung lama. Selain karena menganggap fase koreksi tersebut merupakan kondisi teknikal lantaran harga sudah naik erlalu tinggi, menurut Alwi, prospek dollar AS yang belum pulih bisa jadi katalis positif bagi emas. Mengutip Bloomberg, Senin (22/1) pukul 16.45 WIB, indeks dollar spot melemah 0,11% ke level 90,473.