KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang sepekan ke depan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain efek lanjutan dari kepastian calon presiden dan wakli presiden yang akan berlaga di pemilu tahun 2019, pergerakan rupiah dan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Agustus 2018 juga akan mempengaruhi arah IHSG. Edwin Sebayang, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) mengatakan, selama nilai tukar rupiah terhadap dollar di kisaran Rp 14.500-an, maka IHSG masih akan bergerak mendatar. Ia masih pesimistis pergerakan IHSG akan positif. Edwin memperkirakan, IHSG akan bergerak dilevel support Rp 6.010 dan resistance Rp 6.010. Sementara analis Trimegah Sekuritas Rovandi memperkirakan, pekan depan IHSG akan koreksi. “Setelah euforia pengumuman capres dan cawapres, IHSG akan kembali dihadapkan fakta rupiah yang melemah, defisit neraca transaksi berjalan, perang tarif dan harga komoditi yang terkoreksi terutama harga minyak mentah,” tutur Rovandi.
Arah IHSG menunggu hasil rapat Dewan Gubernur BI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang sepekan ke depan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain efek lanjutan dari kepastian calon presiden dan wakli presiden yang akan berlaga di pemilu tahun 2019, pergerakan rupiah dan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Agustus 2018 juga akan mempengaruhi arah IHSG. Edwin Sebayang, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) mengatakan, selama nilai tukar rupiah terhadap dollar di kisaran Rp 14.500-an, maka IHSG masih akan bergerak mendatar. Ia masih pesimistis pergerakan IHSG akan positif. Edwin memperkirakan, IHSG akan bergerak dilevel support Rp 6.010 dan resistance Rp 6.010. Sementara analis Trimegah Sekuritas Rovandi memperkirakan, pekan depan IHSG akan koreksi. “Setelah euforia pengumuman capres dan cawapres, IHSG akan kembali dihadapkan fakta rupiah yang melemah, defisit neraca transaksi berjalan, perang tarif dan harga komoditi yang terkoreksi terutama harga minyak mentah,” tutur Rovandi.