Arah IHSG Semakin Sulit Ditebak, Analis Rekomendasikan Saham Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tak terduga dan cenderung fluktuatif. Indeks komposit ini Tampaknya masih tertekan sentimen pelemahan rupiah dan global. 

Pada akhir perdagangan Jumat (27/10), IHSG ditutup menguat 0,66% ke level 6.758,79. Di sisi lain, investor asing masih mencetak net sell atau jual bersih sebesar Rp 540,54 miliar. 

Nilai net sell investor asing semakin membengkak. Secara year to date alias sepanjang 2023, nilai jual bersih asing di pasar saham mencapai Rp 11,60 triliun.


Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan, mengatakan arah bursa di saat rupiah loyo dan rilis kinerja emiten di kuartal III 2023 menarik untuk diamati. 

Baca Juga: Outlook Perbankan Positif di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Cek Saham Rekomendasi Analis

Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG dan saham-saham pilihan, seperti pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023.

Kedua, kenaikan harga komoditas seperti minyak bumi dan bahan kimia dasar yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan laba emiten terkait energi dan barang baku. Namun, hal ini juga meningkatkan biaya produksi dan tekanan inflasi, sehingga dapat mengurangi daya beli masyarakat.

Ketiga, rilis laporan kinerja emiten kuartal III 2023 yang masih sesuai ekspektasi, terutama untuk emiten bank BUMN seperti BBCA dan BBRI yang mencatatkan laba bersih double digit. Emiten consumer non-cyclicals seperti UNVR juga masih menunjukkan pertumbuhan laba meski penjualan menurun. 

Sementara itu, emiten terkait energi seperti PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih akibat harga komoditas yang melandai.

 
AKRA Chart by TradingView

Baca Juga: Cermati Proyeksi IHSG dan Saham Rekomendasi Analis pada Perdagangan Senin (29/10)

“Dari faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa arah bursa masih cenderung fluktuatif dengan kecenderungan positif.” Kata Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (29/10).

Menurut dia, IHSG masih memiliki potensi untuk naik hingga akhir tahun 2023, seiring dengan harapan adanya stimulus fiskal dan moneter dari pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

“Namun, risiko-risiko seperti pandemi Covid-19, ketegangan geopolitik, dan volatilitas nilai tukar rupiah juga perlu diwaspadai.” kata dia.

Untuk saham rekomendasinya, ia menyarankan untuk memilih saham-saham yang memiliki fundamental kuat, prospek bisnis cerah, valuasi menarik, dan likuiditas tinggi selerti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), karena BCA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan kinerja keuangan yang solid, rasio kredit bermasalah yang rendah, efisiensi operasional yang tinggi, dan dividen yield yang menarik.

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Optimitis Tren Pertumbuhan Berlanjut Hingga Akhir Tahun

Lalu saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) karena Telkom adalah operator telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar yang dominan, pendapatan yang stabil, investasi infrastruktur yang besar, dan diversifikasi bisnis ke digital.

Yang terakhir, PT Astra International Tbk (ASII) karena Astra adalah perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia dengan portofolio bisnis yang beragam, mulai dari otomotif, alat berat, perkebunan, pertambangan, hingga perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli