Arah pergerakan dollar Australia menunggu sinyal bank sentral



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang AUD/USD pada penutupan pasar pekan lalu, Jumat (15/3) menguat 0,30% di level 0,7085. Pasangan mata uang ini diuntungkan oleh data produksi industri AS hanya naik tipis di bulan Februari.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan, data ini memicu kekhawatiran bahwa perlambatan di akhir tahun lalu dapat diperpanjang sampai tahun ini.

Produksi industri naik 0,1% pada bulan lalu setelah turun 0,4% di Januari, berdasarkan laporan dari Federal Reserve pada hari Jumat (15/3). Sebelumnya para ekonom memperkirakan produksi industri bisa naik 0,4%.


Pada perdagangan pekan depan, Senin (18/3), pelaku pasar akan tertuju pada rilis data ekonomi Australia. Reserve Bank of Australia (RBA) dijadwalkan akan melakukan pertemuan guna membicarakan arah penentuan suku bunga acuan.

Sebelumnya, RBA dikabarkan akan menurunkan suku bunga dua kali tahun ini pada Juli dan November. Menurut Alan Oster, Kepala Ekonom di National Australia Bank (NAB) hal ini berguna untuk menopang aktivitas ekonomi dan untuk mengimbangi kemungkinan kenaikan pengangguran tahun depan. Bila hasilnya dovish, maka kemungkinan ini bisa mengoreksi AUD/USD.

Sakti dalam risetnya, Jumat (15/3) merekomendasikan beli AUD/USD jika kurs berada di atas 0,7106 dan jual bila bergerak turun di bawah 0,7068.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati