Arah rupiah bergantung dua bank sentral ini



JAKARTA. Tingginya ketidakpastian pasar jadi penggerak utama nilai tukar rupiah. Pergerakan rupiah besok bergantung dari hasil pertemuan Bank Indonesia dan FOMC.

Di pasar spot, Rabu (15/6) valuasi rupiah terangkat 0,94% ke level Rp 13.355 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah justru tergerus 0,28% di level Rp 13.398 per dollar AS.

Menduga pergerakan Kamis (16/6) Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menyampaikan pergerakan rupiah akan sangat tergantung pada hasil FOMC dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI).


Segala langkah dan sinyal prospek akan menjadi penentu kemampuan rupiah untuk pertahankan keunggulan atau malah koreksi lagi.

“Harapan pasar sampai saat ini BI masih pertahankan suku bunga, kalau itu dipertahankan, maka rupiah bisa unggul lagi atau paling tidak bertahan,” ujar Putu.

Pasalnya, walaupun The Fed diprediksi tidak akan menaikkan suku bunganya bulan ini, namun pasar akan tetap menanti proyeksi dari pernyataan para petinggi The Fed.

Kalau proyeksinya menyelipkan optimisme kenaikan pada FOMC Juli 2016 bukan tidak mungkin rupiah bisa terkikis. “Terutama karena BI punya kans pangkas suku bunga, apabila itu terjadi rupiah bisa melorot lagi,” tutur Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto