Arah rupiah menunggu angka pertumbuhan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal masih menyelimuti gerak rupiah sepekan ke depan. Di antaranya sentimen negatif perang dagang antara AS dan China serta data perekonomian AS yang solid.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, kembali membaranya perang dagang membuat mata uang emerging market ditinggalkan. China kembali membalas penetapan tarif AS dengan mengumumkan daftar tarif impor senilai US$ 60 miliar untuk produk asal AS.

Andri Hardianto, analis Asia Tradepoint Futures, menambahkan, sentimen inflasi Indonesia yang masih terkendali tak cukup kuat menahan rupiah. Namun, hari ini ada rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II. "Jika hasilnya positif, kemungkinan rupiah bisa menguat," kata dia.


Ia memprediksi, rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 14.450-Rp 14.480 per dollar AS. Sedangkan Ahmad memperkirakan, mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp 14.450-Rp 14.490 per dollar AS.

Akhir pekan lalu, kurs spot rupiah melemah 0,14% ke level Rp 14.498 per dollar AS. Serupa, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia kembali ke Rp 14.503 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati