Arah rupiah menunggu sinyal The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kemarin melemah ke level terdalam sejak Oktober 2015. Di pasar spot, Rabu (23/5) kurs rupiah melemah 0,47% menjadi Rp 14.209 per dollar AS. Mengacu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di Bank Indonesia, kurs rupiah melemah 0,09% menjadi Rp 14.192 per dollar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail, menilai pelemahan rupiah terjadi akibat aksi jual yang masih melanda pasar obligasi. Meski begitu, ia menilai penurunan rupiah di level saat ini masih wajar

Mikail yakin rupiah tidak akan lari ke Rp 14.300 per dollar AS dalam waktu dekat. "Rupiah akan stabil di level saat ini karena melihat pasar saham menghijau dengan net buy asing," kata Mikail, kemarin.


Selain itu, dollar Amerika Serikat (AS) memang cenderung menguat terhadap mata uang negara lain, termasuk rupiah. Pasalnya, pelaku pasar memprediksi petinggi The Fed memiliki pandangan hawkish terhadap prospek ekonomi AS, yang akan tampak dalam notulensi rapat FOMC yang dirilis Rabu waktu AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong, menilai, efek kenaikan bunga acuan BI jadi relatif minim untuk mengerek rupiah di saat dollar AS mendominasi. Untungnya, BI masih punya kemampuan mengintervensi pasar.

Lukman memprediksi hari ini (24/5) rupiah melemah dan bergerak antara Rp 14.200-Rp 14.250 per dollar AS. Sedangkan Mikail masih meyakini rupiah stabil dan bergerak di rentang Rp 14.100-Rp 14.200 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati