KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo mengatakan sebagai ujung tombak penghasil pangan, desa memegang peranan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. "Kami percaya bahwa kunci kemandirian pangan nasional itu berada di desa. Oleh karena itu, dalam menguatkan swasembada pangan, kami mendukung sepenuhnya inisiatif dari semua pihak yang mendorong produktivitas dan kemandirian pangan," ujar melalui keterangan resmi, Rabu (15/1). Baca Juga: Bapanas Bakal Beri Sanksi Pedagang yang Jual Beras SPHP di atas HET
Arief mengungkapkan, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto swasembada pangan perlu didorong dari tingkat desa dengan pengembangan lumbung pangan. Untuk itu, kata dia, swasembada dapat di mulai dari tingkat desa yang mampu menunjang ketahanan pangan secara nasional. "Ini penting supaya cadangan pangan masyarakat desa selalu ada, sehingga hasil panen petani pun selalu terserap," ungkapnya. Arief mengungkapkan, pihaknya telah memetakan pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Berdasarkan survei klasifikasi LPM yang dilakukan sampai November 2024, total LPM yang aktif di seluruh Indonesia ada sebanyak 1.751 yang tersebar pada 34 provinsi. Adapun, Jawa Barat sendiri memiliki jumlah LPM terbanyak kedua secara nasional dengan 189 LPM. Sementara LPM terbanyak ada di Jawa Timur dengan 337 LPM. LPM sendiri merupakan tempat penyimpanan hasil produksi petani yang dikombinasikan dengan fasilitasi alat dan mesin pengolahan. Ini dibangun untuk memperkuat Cadangan Pangan Masyarakat (CPM) sebagai bagian dari Cadangan Pangan Nasional. Baca Juga: Pemerintah Pastikan HET Beras Tak Berubah dari 2024 Meski Harga Pembelian Gabah Naik Dengan adanya CPM dapat membantu antisipasi tatkala terjadi paceklik, fluktuasi harga, dan bencana.