Aramco belum tentu bangun SPBU di Indonesia



JAKARTA. PT Pertamina (persero) telah siap melakukan kerjasama dengan Saudi Aramco dalam pengembangan kapasitas kilang Cilacap. Penandatanganan kerjasama pun akan dilakukan pada Kamis (26/11) esok.

Menariknya, dalam perjanjian kerjasama tersebut tidak disebutkan mengenai kerjasama pembangunan SPBU. Padahal informasi sebelumnya disebutkan Saudi Aramco ingin masuk ke dalam bisnis distribusi bbm dengan ikut membangun SPBU di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto bilang, profitabilitas ritel BBM saat ini masih rendah. Bahkan Pertamina masih menanggung rugi akibat menjual premium di bawah harga keekonomian.


Untuk itu, perusahaan joint venture antara Pertamina dan Saudi Aramco telah bersepakat jika kondisi profitabilitas ritel BBM masih rendah, Pertamina akan menjadi offtaker seluruh produksi kilang Cilacap. Produksi kilang Cilacap sendiri bisa mencapai 370.000 barel per hari dari kapasitas saat ini sebesar 260.000 barel per hari.

"Jadi untuk produk yang dihasilkan ada beberapa alternatif yang bisa dipilih joint venture. Apakah Pertamina menjadi offtaker seluruhnya atau Pertamina akan ambil porsi Pertamina saja. Porsi Saudi Aramco akan dikerjasamakan dalam proses pemasaran di Indonesia,"kata Dwi Selasa (24/11).

Sementara itu, jika kilang Cilacap memiliki produksi lebih dari kebutuhn di dalam negeri maka produksi tersebut akan diekspor."Kalau sudah banyak yang investasi kilang di Indonesia, adakalanya kita bisa kelebihan produksi untuk diekspor,"jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri