KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernah mendengar istilah Trypanophobia? Sebenarnya ini adalah istilah yang merujuk pada kondisi seseorang yang mengalami ketakutan berlebihan akan tindakan medis yang melibatkan jarum suntik. Asal tahu saja, tak hanya anak-anak, sebagian orang dewasa juga ada yang mengalami fobia ini. Lantas, bagaimana orang yang mengalami trypanophobia jika harus melakukan vaksinasi Covid-19? Secara umum, trypanophobia sebenarnya relatif jarang ditemui. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pun memastikan, trypanophobia tidak mengganggu jalannya program vaksinasi Covid-19 di tanah air.
"Ini jarang sekali terjadi (trypanophobia). Sampai saat ini kasus trypanophobia tidak mengganggu jalannya vaksinasi," kata Siti Nadia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/9). Dia menambahkan, petugas medis pasti melakukan observasi terhadap masyarakat yang mengalami stres vaksinasi, termasuk dengan gejala yang mirip trypanophobia. Pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) juga dilakukan untuk melihat reaksi yang terjadi terkait vaksinasi.
Baca Juga: Waspadai kerusakan organ setelah sembuh dari Covid-19 "Ada masa pemantauan KIPI selama 15 menit untuk melihat adakah reaksi yang terjadi. Jadi pada kondisi ini kita akan observasi," ungkap Siti Nadia. Cara mengurangi fobia Dihubungi terpisah, Dokter Residen Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Caesar Givani mengatakan, trypanophobia merupakan kondisi bawaan masing-masing individu. Hal ini tidak bisa disalahkan, sehingga perlu ada perbincangan terlebih dulu sebelum dilakukan penyuntikan. Orang yang mengalami trypanophobia juga perlu diyakinkan bahwa prosedur penyuntikan aman dan tidak berbahaya. Cara mengatasinya antara lain dengan relaksasi seperti
deep breathing dan yoga, serta olahraga dan istirahat yang baik untuk mengendalikan kecemasan. Jika diperlukan, cara mengatasi juga bisa berkonsultasi dengan psikiater. "Petugas medis juga perlu memiliki pengertian terhadap kondisi fobia ini. Berbincang terlebih dulu mengenai hal lain yang ringan bisa dilakukan. Jika kecemasan pasien berlebihan, bisa menenangkan dulu gejala kecemasan atau panik yang dirasakan," ujar Caesar. Selain itu, Psikolog Anastasia Sari Dewi menyarankan, agar orang yang mengalami trypanophobia bisa memperkuat pengetahuan tentang pentingnya vaksinasi Covid-19. Hal ini diharapkan bisa memunculkan keinginan yang kuat dari dalam dirinya untuk mengontrol emosi, sehingga bisa meredam kecemasan yang berlebihan.
Baca Juga: Anies Baswedan menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca dosis kedua "Jika yang bersangkutan tahu bahwa vaksinasi sepenting itu, harapannya logikanya nanti jauh lebih kuat. Secara kognisi kalau lebih kuat, afeksinya cenderung mengalah. Takutnya memang masih ada, tapi intensitasnya akan lebih berkurang," kata Anastasia kepada Kontan.co.id, Minggu (19/9).
Cara lainnya, pada saat akan melakukan penyuntikan vaksinasi, bisa mencari distraksi atau pengalihan yang sesuai. Seperti menonton video, mendengarkan musik, dan sebelumnya melakukan istirahat yang cukup. Hal ini penting agar potensi ketegangan atau tekanan darah naik-turun secara drastis bisa diminimalisasi. "Bisa juga diajak ngobrol, supaya kecemasan bisa teralihkan pada sesuatu yang rileks. Proses (penyuntikan) vaksin juga kan cepat, hitungan detik saja. Secara umum, mengurangi fobia bisa dilakukan pendampingan profesional. Ada teknik-teknik tertentu yang membantu agar otak lebih memberikan respon lebih wajar, tidak takut berlebihan" pungkas Anastasia.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari