Arcandra: East Natuna sekarang 100% Indonesia



JAKARTA. Pada pekan ini sektor migas dikejutkan dengan mundurnya ExxonMobil dari proyek Blok East Natuna. Selama ini, Exxon bersama Pertamina dan PTT Thailand telah membentuk konsorsium untuk mengembangkan blok migas tersebut. Namun hasil Technology and Market Research (TMR) yang baru selesai pada pertengahan tahun ini menunjukkan proyek East Natuna yang memiliki kadar Co2 hingga mencapai 72% ini tidaklah ekonomis. Terutama dengan harga minyak yang masih rendah seperti saat ini. Namun kabar mundurnya Exxon dari blok East Natuna justru disambut gembira oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar. Arcandra bilang hengkangnya Exxon dari blok East Natuna justru membuat blok tersebut menjadi 100% milik Indonesia. "Ya ini sudah balik 100% ke Indonesia sekarang. Dulu kan apakah ini masih dispute," kata Arcandra pada Kamis (20/7). Ini berarti Pertamina akan menguasai 100% participating interest di blok East Natuna. Sementara PTT yang merupakan perusahaan asal Thailand yang menjadi anggota konsorsium East Natuna nantinya harus melalui proses komersil business to business dengan Pertamina jika ingin tetap masuk dalam proyek East Natuna. "Pertamina yang cari partner. Bukan bubar (konsorsium)," ungkap Arcandar. Selain PTT, pemerintah juga membuka kesempatan perusahaan migas lainnya untuk ikut serta dalam proyek East Natuna. Arcandara bilang siapa pun perusahaan migas jika berminat bisa ikut mengembangkan proyek East Natuna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan