KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mengalami penurunan di periode semester pertama 2022. Produsen emas ini membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang periode tersebut. ARCI membukukan Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 14,15 juta. Angka ini menurun 56,56% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 32,57 juta Sehingga, Laba per saham dasar ARCI menurun menjadi US$ 0,0006 dari sebelumnya US$ 0,0016 per saham
Penurunan laba bersih ARCI sejalan dengan penurunan pendapatannya. ARCI membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai US$ 119,63 juta, menurun 15,96% dari pendapatan di semester pertama 2021 yang mencapai US$ 142,35 juta.
Baca Juga: Tera Data (AXIO) Teken Kontrak Pengadaan Laptop Dalam Negeri Corporate Secretary ARCI Harry Margatan Sopandi mengatakan, penurunan kinerja ARCI di enam bulan pertama 2022 memang ada kaitannya dengan kejadian bencana alam yang menimpa
pit milik ARCI. Saat ini, manajemen menilai produksi emas ARCI akan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sekitar 25%, yang disebabkan oleh kejadian bencana alam yang menimpa salah satu
pit. Namun, ARCI meyakini dengan proses remediasi saat ini akan mampu meningkatkan produktivitas serta kinerja keuangan ARCI di kuartal keempat 2022 ini. Pit wall atau dinding kerja tambang pit Araren yang sempat mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan di awal Januari 2022 telah memasuki proses remediasi. ARCI menargetkan
pit ini dapat mulai berproduksi kembali di kuartal keempat tahun 2022. Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra menyampaikan, proses remediasi atau pemulihan telah berjalan dengan sangat baik dan sesuai rencana. “Kami percaya dengan kembali beroperasinya
pit secara optimal akan berdampak terhadap produksi emas ARCI di kuartal keempat tahun 2022 dan tahun selanjutnya,” kata Rudy, Senin (1/8). Rudy menambahkan, ARCI telah mengoptimalkan kegiatan penambangan di tiga
pit lainnya, sehingga kinerja operasional dapat tetap terjaga. Hingga semester pertama 2022, ARCI telah mencapai target produksi emas sebesar 58,3 kilo ons.
Baca Juga: Semester I 2022, Laba Bersih Samudera Indonesia (SMDR) Melesat 391% Ke depan, Harry melihat prospek emas masih cukup berkilau. Dia menilai emas adalah aset
safe haven. "Maka Archi berharap emas akan selalu menjadi pilihan investor di situasi yang tidak menentu (
uncertainty). Kondisi ekonomi secara global bisa jadi mempengaruhi pergerakan emas tahun ini,” kata Harry kepada Kontan.co.id, Senin (1/8). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi