Pontianak. Lahan tersisa di Kota Pontianak untuk pembangunan perumahan semakin sempit. Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak Fuadi Yusla mengatakan areal untuk pembangunan perumahan tersisa 1.000 hektare. "Saat ini kepadatan dan penambahan perumahan kian pesat jadi sangat sedikit lagi ruang yang tersisa," kata Fuadi, Kamis (26/5). Oleh karena itu, ia pesimistis, Kota Pontianak bisa mendukung penuh program sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Namun, ia menyaran, agar dalam program sejuta rumah juga memanfaatkan kawasan pinggiran kota. Terutama untuk membangun rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pengembang bisa memilih wilayah pinggir. "Kalau pengembang bangun rumah MBR di di tengah kota akan rugi sebab harga tanah mahal. Sehingga di kota pengembang lebih mau membangun rumah komersil supaya untuk harga bisa terbanting dalam penjualannya," jelasnya.
Area terbatas, Pontianak ragu program sejuta rumah
Pontianak. Lahan tersisa di Kota Pontianak untuk pembangunan perumahan semakin sempit. Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak Fuadi Yusla mengatakan areal untuk pembangunan perumahan tersisa 1.000 hektare. "Saat ini kepadatan dan penambahan perumahan kian pesat jadi sangat sedikit lagi ruang yang tersisa," kata Fuadi, Kamis (26/5). Oleh karena itu, ia pesimistis, Kota Pontianak bisa mendukung penuh program sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Namun, ia menyaran, agar dalam program sejuta rumah juga memanfaatkan kawasan pinggiran kota. Terutama untuk membangun rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pengembang bisa memilih wilayah pinggir. "Kalau pengembang bangun rumah MBR di di tengah kota akan rugi sebab harga tanah mahal. Sehingga di kota pengembang lebih mau membangun rumah komersil supaya untuk harga bisa terbanting dalam penjualannya," jelasnya.