KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menilai tantangan yang dihadapi agen properti ke depan akan semakin berat di tengah perkembangan digitalisasi. Oleh karena itu, para agen harus mulai bisa beradaptasi dengan perkembangan itu. Agen properti dalam bekerja tidak bisa lagi menggunakan cara lama, konvensional, tetapi harus lebih kreatif dan inovatif. Harus menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat di era digital. “Broker properti harus bekerja lebih profesional di saat seperti ini agar bisa meraih transaksi. Konsumen sudah semakin kritis dan teredukasi. Mereka meminta pelayanan paripurna dan menyeluruh dari broker properti. Untuk itu AREBI akan terus membuat berbagai kegiatan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan
networking," kata Ketua Umum AREBI Lukas Bong dalam keterangan resminya, Jumat (25/11).
Baca Juga: BTN Usul Tenor KPR Subsidi Disesuaikan Jadi 10 Tahun, Ini Alasannya Lukas Bong mengatakan, AREBI juga akan terus mendorong profesionalisme broker properti melalui sertifikasi. Dengan memiliki sertifikat/lisensi, broker properti dianggap sudah memiliki kemampuan menjalankan pekerjaan sebagai broker properti. AREBI juga akan terus mendorong agar perusahaan broker properti memiliki legalitas sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Saat ini memang sudah tidak berlaku lagi Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4), hanya Nomor Induk Berusaha (NIB). Namun, untuk mendapatkan NIB perusahaan agen properti tetap harus memenuhi syarat seperti SIU-P4 yakni setiap perusahaan agen properti wajib memiliki 2 tenaga ahli bersertifikat. AREBI, kata Lukas Bong, juga akan terus berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah bersama stake holder properti lainnya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Digitalisasi menjadi fokus dalam AREBI Summit 2022. Perhelatan ini digelar dengan mengusung tema “Go Digital Or Go Home". Ajang ini merupakan momentum bagi AREBI melakukan evaluasi dan konsolidasi organisasi sedangkan The Biggest Real Estate Summit 2022 bertujuan untuk menambah
skill, networking dan
new insight bagi agen properti. Selama ini salah satu sektor yang berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi adalah properti dan broker properti menjadi bagian dari sektor properti. Ada jutaan broker properti yang siap ikut mendorong industri properti sehingga ekonomi Indonesia juga bisa terus bertumbuh di masa datang. “AREBI ke depan akan semakin bermanfaat bagi anggota dan
stakeholder properti. AREBI juga akan terus mengoptimalkan Yayasan AREBI dimana di dalamnya ada AREBI Care dan AREBI Digital Indonesia agar broker properti bisa memanfaatkan teknologi untuk menjalankan pekerjaannya,” ujar Lukas Bong.
Baca Juga: Permintaan Rumah Subsidi Diproyeksi Masih Tetap Tinggi AREBI melihat pasar properti tahun ini terus menunjukkan pertumbuhan tumbuh. Ada banyak faktor yang mendorong diantaranya pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, relaksasi dan banyaknya stimulus di sektor properti, dan strategi pengembang yang jitu seperti memasarkan rumah seharga di bawah Rp 1 miliar dengan memperkecil luasan tanah dan bangunan, juga desain yang menarik dan fungsional. Untuk tahun 2023 mendatang, AREBI optimistis pasar properti tetap bertumbuh walapun tekanan terhadap pasar properti sangat besar antara lain tingginya tingkat inflasi, naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR), ancaman resesi tahun 2023, dan memasuki tahun politik. “Kebutuhan properti di Indonesia sangat besar akibat populasi yang terus meningkat,
backlog perumahan tinggi, dan properti tidak hanya kebutuhan utama tetapi juga menjadi investasi yang aman dan menguntungkan,” kata Lukas Bong. AREBI meminta agar pemerintah kembali melakukan relaksasi di sektor properti dan memberikan berbagai stimulus untuk mendorong industri properti di tengah semakin banyaknya tekanan. Seperti pemberian kembali insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% yang terbukti efektif meningkatkan daya beli masyarakat. Lukas Bong mengatakan AREBI juga berharap pada akhir tahun 2023 suhu politik tidak memanas menjelang pemilu 2024. “Time to buy properti terus berlanjut buat investor maupun
end user karena pengembang akan terus menekan harga supaya produk tetap laku Perbankan juga masih memberikan suku bunga yang bersahabat. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan agar semakin memudahkan aksesibilitas kawasan." pungkasnya.
Dalam AREBI Summit, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, mendorong peran dari AREBI untuk turut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi lewat sektor properti. Apalagi angka backlog tahun 2020 mencapai 12.75 juta unit. Untuk itu diperlukan kerjasama
stakeholder perumahan agar kebutuhan perumahan bisa terpenuhi, termasuk dari agen properti anggota AREBI. Sementara
Founder AREBI, FIABCI World President - Elect 2022-2023 President, FIABCI – Indonesia,
Managing Director Ciputra Group, Budiarsa Sastrawinata mengatakan, AREBI harus terus menjadi wadah pembinaan bagi broker properti agar bekerja profesional sehingga transaksi properti menjadi aman dan nyaman. Agen properti juga harus memanfaatkan teknologi karena dunia digital memiliki banyak manfaat dan saat ini sudah dimanfaatkan oleh banyak sektor usaha. Sedangkan Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, Bank BTN akan terus melakukan kerjasama dengan AREBI, tidak hanya menggarap
primary market, tetapi juga
secondary market. “Potensi masih sangat besar, mari kita bersama meraih dan menggarap peluang di tengah tantangan yang ada,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .