KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kontrak berjangka nikel merangkak turun dari level tertingginya dalam dua bulan, yakni di US$ 25.633 per ton pada 18 April 2023. Berdasarkan data Bloomberg, harga nikel kontrak tiga bulan ke depan di London Metal Exchange (LME) kontrak berjangka nikel merosot 5,04% ke US$ 23.341 per ton pada Selasa (25/4). Harga nikel di LME ini merosot 8,94% dalam sepekan dari harga tertinggi dua bulan terakhir. Tetapi, harga nikel kontrak 3 bulan ini mulai menguat 1,31% dan ditutup US$ 23.646 per ton pada Rabu (26/4) waktu London atau pada Kamis pagi ini waktu Indonesia. Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, harga nikel tertekan oleh permintaan yang lemah dari China dan Eropa, sedangkan produksi terus meningkat tajam. Merujuk International Nickel Study Group, produksi nikel diperkirakan akan melebihi 3,2 juta ton pada tahun 2023 di tengah output yang lebih tinggi dari Indonesia dan Filipina.
Harga Nikel Turun dari Level Tertinggi Dua Bulan Akibat Pelemahan Permintaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kontrak berjangka nikel merangkak turun dari level tertingginya dalam dua bulan, yakni di US$ 25.633 per ton pada 18 April 2023. Berdasarkan data Bloomberg, harga nikel kontrak tiga bulan ke depan di London Metal Exchange (LME) kontrak berjangka nikel merosot 5,04% ke US$ 23.341 per ton pada Selasa (25/4). Harga nikel di LME ini merosot 8,94% dalam sepekan dari harga tertinggi dua bulan terakhir. Tetapi, harga nikel kontrak 3 bulan ini mulai menguat 1,31% dan ditutup US$ 23.646 per ton pada Rabu (26/4) waktu London atau pada Kamis pagi ini waktu Indonesia. Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, harga nikel tertekan oleh permintaan yang lemah dari China dan Eropa, sedangkan produksi terus meningkat tajam. Merujuk International Nickel Study Group, produksi nikel diperkirakan akan melebihi 3,2 juta ton pada tahun 2023 di tengah output yang lebih tinggi dari Indonesia dan Filipina.