Argentina Berencana Rilis Obligasi Untuk Bayar Tuntutan



KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Argentina sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi abadi untuk membayar gugatan senilai US$ 16 miliar kepada Burford Capital, perusahaan energi milik negara YPF.

Presiden Argentina Javier Milei seperti dikutip Reuters mengatakan, pemerintah menerbitkan obligasi, yang tak memiliki tanggal jatuh tempo yang tetap itu, dan membebankan pajak Kicillof ke masyarakat. Kicillof, lengkapnya Axel Kicillof, merupakan nama Gubernur Buenos Aires, yang menjabat sebagai menteri perekonomian ketika gugatan YPF dimulai.

"Kami punya masalah karena tidak punya uang, kami tidak punya US$ 16 miliar, itulah kenyataannya. Tapi kami punya kemauan untuk membayar," kata Milei dalam wawancara TV. Dia menambahkan, ini adalah ide yang sedang dikerjakan untuk menciptakan pajak Kicillof, yang berarti membayar dana ini dengan jaminan abadi. 


Baca Juga: Ekonomi Korea Utara Menyusut Tiga Tahun Berturut-turut

Kementerian Perekonomian Argentina tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang ide Milei. Burford Capital juga tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Milei mengeluarkan keputusan pekan lalu dan memerintahkan perusahaan BUMN bersiap privatisasi. Namun, dia belum menetapkan batas waktu penjualan perusahaan energi tersebut.

Beberapa tahun lalu, seorang hakim di New York melakukan litigasi atas gugatan Burford Capital terhadap Argentina yang menyatakan bahwa negara tersebut telah gagal dalam nasionalisasi YPF pada tahun 2012. Hakim Federal AS Loretta Preska menyatakan Argentina harus membayar paling lambat tanggal 1 Januari atau Burford berhak meminta penyitaan aset Argentina.

Kasus ini menambah daftar panjang masalah keuangan Argentina. Di saat lain, cadangan bank sentral berada di zona merah, negara ini perlu mulai membayar kembali kreditor yang menerima restrukturisasi obligasi senilai US$ 65 miliar pada tahun 2020 pada bulan depan. Negara ini juga harus menegosiasikan kembali kesepakatan senilai US$ 44 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Milei mengatakan kesepakatan IMF saat ini telah gagal karena pemerintah sebelumnya gagal mencapai target-target utama yang disepakati dengan IMF untuk melakukan penghematan dan mengatur ulang program tersebut.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Argentina Berdampak Pada Kesehatan Mental Warga

Editor: Avanty Nurdiana