Arief Yahya: 14 ribu wisman lumayan bagus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi merilis jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang masuk ke Indonesia tahun 2017. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang 2017 mencapai 14,04 juta atau di bawah target yang ditetapkan sebanyak 15 juta.

Menurut Arief Yahya, capaian 14 ribu wisatawan sudah lumayan bagus. Karena dampaknya sangat meluas dan besar bagi industri Pariwisata. Arief bilang Angka 14 juta sudah naik dari capaian tahun 2016 di angka 12 juta.

Dampak Gunung Agung memang sangat signifikan pada jumlah wisatawan. Pertama, penutupan bandara Ngurah Rai Bali, itu membuat wisatawan “trauma” berkunjung ke Pulau Dewata itu.


Setiap hari Bali didarati 15 ribu wisman, maka dua hari itu ada 30 ribu wisman yang tidak bisa masuk ke Bali.

Kedua, cancellation yang dipicu oleh letusan gunung itu cukup panjang, hingga lebih dari 3 bulan belum normal.

Cancellation itu membuat wisman memindahkan tripnya ke destinasi lain di Negara lain. Tidak ada yang bisa meyakinkan, bahwa saat itu Gunung Agung sudah benar-benar aman. Status gunung masih di awas hingga tiga bulan.

"Dampak di Bali yang terkena erupsi itu juga berpengaruh secara nasional di tanah air. Sebab, banyak penerbangan yang landing di Jakarta, Manado, Surabaya, Medan, yang berlanjut ke Bali. Tujuan akhirnya Bali. Karena itu, begitu Bali closed, maka ke kota lainnya itu juga ikut turun,” kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Minggu (4/2).

Kepala BPS Suhariyanto juga tegas mengakui, jika tidak ada bencana alam, target Kemenpar itu bisa tercapai.

Suhariyanto mengakui, BPS tidak bisa membuat perkiraan angka untuk jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia jika tidak terjadi bencana Gunung Agung. "Kalau tidak ada letusan pasti jumlah wismannya meningkat lebih banyak," kata Suhariyanto.

Untuk bisa mengejar target wisman tahun ini sebesar 17 juta, Arief Yahya menyebut aktif melakukan gathering bisnis.

Salah satunya gathering bisnis bersama 400 travel agents dan media di Beijing. Lalu bertemu CNTA – China National Tourist Administration, semacam Kemenparnya China di Chiang Mai, Thailand. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto