JAKARTA. Anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto yang ketahuan menonton video porno saat rapat paripurna DPR dikabarkan akan mengundurkan diri. Ketua DPP PKS Fahri Hamzah mengaku sudah mendengar kabar tersebut.Fahri mendengar pengakuan tersebut dari Arifinto. "Saya mendengar sejak awal yang bersangkutan sebelum dipanggil mengatakan lebih baik mengundurkan diri karena nasi sudah jadi bubur," katanya, Senin (11/4). Arifinto kedapatan sedang menonton video porno saat rapat paripurna pekan lalu. Anggota Komisi V DPR tersebut mengaku hanya menonton sebentar karena penasaran dengan email yang dikirimkan seseorang. "Bukan sengaja mendownload," katanya.PKS akan tetap memproses kesalahan yang dilakukan Arifinto kendati mengundurkan diri. "Dalam negara hukum tetap ada proses, semua harus melalui proses, orang boleh membela diri," kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini.Ke depannya, Fahri mengusulkan barang privat seperti telepon genggam, laptop dan lainnya tidak diperbolehkan masuk ruang sidang paripurna DPR. Dengan demikian, dia berharap kejadian serupa tidak berulang lagi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Arifinto berniat mengundurkan diri
JAKARTA. Anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arifinto yang ketahuan menonton video porno saat rapat paripurna DPR dikabarkan akan mengundurkan diri. Ketua DPP PKS Fahri Hamzah mengaku sudah mendengar kabar tersebut.Fahri mendengar pengakuan tersebut dari Arifinto. "Saya mendengar sejak awal yang bersangkutan sebelum dipanggil mengatakan lebih baik mengundurkan diri karena nasi sudah jadi bubur," katanya, Senin (11/4). Arifinto kedapatan sedang menonton video porno saat rapat paripurna pekan lalu. Anggota Komisi V DPR tersebut mengaku hanya menonton sebentar karena penasaran dengan email yang dikirimkan seseorang. "Bukan sengaja mendownload," katanya.PKS akan tetap memproses kesalahan yang dilakukan Arifinto kendati mengundurkan diri. "Dalam negara hukum tetap ada proses, semua harus melalui proses, orang boleh membela diri," kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini.Ke depannya, Fahri mengusulkan barang privat seperti telepon genggam, laptop dan lainnya tidak diperbolehkan masuk ruang sidang paripurna DPR. Dengan demikian, dia berharap kejadian serupa tidak berulang lagi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
