Arkadia Digital Media (DIGI) targetkan pendapatan tumbuh 15% di tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir tahun 2018, PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) membukukan penurunan pendapatan 0,2% menjadi Rp 27,80 miliar. Sementara itu, laba bersih juga ikut turun drastis 79% yoy menjadi Rp 106,95 juta.

Direktur Utama DIGI William Martaputra menyatakan bahwa yang menyebabkan kinerja DIGI masih kurang positif di akhir 2018 karena lini bisnis DIGI di bidang jasa penyedia konten mencatatkan penurunan pendapatan menjadi Rp 6,44 miliar dari sebelumnya di tahun 2017 sebesar Rp 16,46 miliar. "Jumlah ini turun 60,88% yoy," ujarnya kepada kontan.co.id, Sabtu (20/4).

Meskipun demikian, lanjut William, penurunan lini bisnis bidang jasa penyedia konten tersebut diimbangi dengan naiknya pendapatan di lini bisnis bidang portal web yang cukup signifikan yakni dari sebelumnya di tahun 2017 sebesar Rp 11,39 miliar menjadi Rp 21,11 miliar di tahun 2018. "Jumlah ini naik 85,34% yoy khusus untuk lini bisnis bidang portal web," tambahnya.


William juga menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan di lini bisnis bidang portal web ini sejalan dengan rencana ekspansi DIGI tahun ini. Arkadia Digital telah menambah jumlah portal web dari sebelumnya hanya Suara.com saja dan sekarang di tahun 2019, telah beroperasi secara penuh tujuh portal web lainnya. "Sehingga total portal web milik DIGI ada delapan sekarang ini," kata dia.

Arkadia Digital Media diketahui memiliki tiga anak perusahaan, masing-masing yaitu PT Arkadia Media Nusantara, PT Mata Media Nusantara, dan PT Integra Archipelago Media.

Arkadia Media Nusantara mengelola media daring Suara.com. Mata Media Nusantara saat ini mengelola beberapa media daring seperti MataMata.com (celebrity and entertainment), BolaTimes.com (soccer and sports), serta HiTekno.com (technology and gadget).

Integra Archipelago Media mengelola beberapa media daring lainnya seperti DewiKu.com (female), MobiMoto.com (automotive and motorsport), GuideKu.com (travel and F&B), dan HiMedik.com (health and medical).

Selanjutnya untuk tahun 2019 ini, William mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan 15% atau naik menjadi Rp 31,97 miliar. DIGI mematok target tinggi karena melihat tren dari lini bisnis bidang portal web yang positif. "Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan kurang lebih 15% pada tahun ini. Ke depan, DIGI akan memfokuskan upayanya di lini bisnis bidang portal web," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebentar lagi DIGI akan merilis laporan keuangan kuartal I 2019. "Saya cukup yakin bisa mencapai target tersebut dan kinerja kami sejauh ini masih on the track," papar dia. Namun sayangnya ia masih enggan menjabarkan soal kinerja DIGI di tiga bulan pertama tahun ini.

Selain itu, DIGI juga berencana untuk terus berekspansi dengan menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah mitra bisnisnya yakni para pemilik dan operator portal web regional di berbagai daerah di Indonesia. "Kami targetkan bahwa jumlah regional partner network kami bisa mencapai 35 hingga 40 partners di tahun 2019 ini," terang William.

Sebagai perbandingan hingga akhir 2018, DIGI telah menjalin kerja sama strategis dengan 34 media lokal yang baik dari Aceh sampai Papua. Media-media tersebut seperti Metroaceh.com, Riauonline.co.id, Kabarmedan.com, Batamnews.co.id, Harianjogja.com, Semarangpos.com, Solopos.com, nttonlinenow.com, lombokkita, kabarmakassar.com, kabarpapua.co dan masih banyak lagi.

Sementara untuk belanja modal (capex) di 2019, William memaparkan bahwa tahun ini pihaknya tak mengalokasikan capex yang terlampau besar. "Tidak ada major capex di tahun ini karena semua major capex sudah terpenuhi dari dana IPO tahun lalu," ujar dia.

Ia melanjutkan, capex untuk 2019 sifatnya hanya untuk penggantian beberapa perangkat kerja seperti laptop, office improvement yang sifatnya minor dan akan didanai sepenuhnya dari kas internal. "Kisaran dananya di bawah Rp 1 miliar," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati