KONTAN.CO.ID - Ankara. Penemuan harta karun kembali terjadi. Kali ini ada harta karun peninggalan kerajaan Romawi kuno ditemukan di Turki. Penemuan harta karun Romawi kuno tersebut tepatnya di sebuah kota kuno Aizanoi di Provinsi Kutahya, Turki barat.

Harta karun  itu berupa 651 keping koin era Romawi kuno. Penemuan harta harun tersebut diumumkan oleh para peneliti pada Rabu (27/1/2021) sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.

Arkeolog senior yang mengawasi penggalian di kota kuno Aizanoi, Elif Ozer, mengatakan kepada Anadolu agency bahwa temuan tersebut sangat istimewa. “651 koin perak ini, dari era Kaisar Augustus, merupakan koleksi yang sangat istimewa dan unik,” ujar Ozer.

Ozer, yang merupakan profesor Universitas Pamukkale, menambahkan bahwa koin-koin harta karun itu ditemukan di dalam sebuah kendi kuno. Sekelompok ilmuwan Turki sebelumnya telah mengambil alih penggelaian di Aizanoi pada 2011.

Aizanoi kerap kali dibandingkan dengan kota kuno Efesus yang terkenal. Kota Efesus, yang terletak di Provinsi Izmir, adalah salah satu dari dua belas kota anggota Liga Ionia pada masa Yunani Klasik.

Baca juga: Saat karantina Covid-19, banyak penduduk desa Inggris menemukan harta karun

Aizanoi juga terdapat kuil yang masih terpelihara terbaik dari dewa Yunani Zeus di Anatolia. Pada 2012, kuil tersebut ditambahkan ke daftar Warisan Dunia sementara UNESCO.

Ozer menambahkan, dari seluruh temuan koin-koin tersebut, 439 adalah koin standar dinar perak Romawi dan 212 adalah koin cistophor dari kota Pergamom Yunani kuno.

000 Tahun Lalu di Perancis Ozer juga mengatakan timnya sedang mempersiapkan untuk mempromosikan temuan tersebut melalui penerbitan artikel jurnal dan buku dalam bahasa Turki dan Inggris. Koleksinya sekarang dipamerkan di Museum of Anatolian Civilizations di Ibu Kota Turki, Ankara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arkeolog Temukan Koin Perak Era Romawi Kuno di Turki",

Penulis : Danur Lambang Pristiandaru Editor : Danur Lambang Pristiandaru

Selanjutnya: Harta karun banyak ditemukan di halaman belakang rumah penduduk desa Inggris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto